Malang, Gesuri.id - Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno membagikan berbagai pengalamannya selama berkecimpung di dunia perkoperasian.
Tentunya dengan berbagai lika-liku serta dinamika yang pernah dia hadapi selama memimpin gerakan koperasi.
Diawali dengan bergabung dalam jajaran pendamping Puskowanjati, anggota kemudian menjadi Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang, hingga mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Umum Dekopin.
“Kunci utama kita dalam berusaha itu ada dua, yaitu sabar dan tegar, terus berproses bersama dengan waktu. Sabar dan tegar itu yang kemudian membentuk saya hari ini. Inilah yang menjadi landasan utama seorang entrepreneur,” kata Untari saat memberi pengarahan mengenai perkoperasian kepada 1.000 Mahasiswa Wirausaha Universitas Brawijaya (UB) di Gedung Samantha Krida, Kota Malang, Selasa (28/2).
Baca: Sri Untari Terima Penghargaan Dari PW HPN Jawa Timur
Seperti ketika awal tahun 2020, terjadi pandemi Covid-19. Wabah tersebut menyebabkan berbagai sektor kehidupan masyarakat termasuk roda perekonomian terhambat, bahkan pertumbuhan ekonomi nasional ikut melambat.
Oleh sebab itu, papar Untari, kesabaran dan ketegaran seorang entrepreneur diperlukan untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang bahkan sewaktu-waktu tidak dapat diprediksi.
Perempuan yang juga menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, dibutuhkan sentuhan tangan dingin untuk bisa keluar dari kondisi krisis
Khususnya ketika Untari berhasil memimpin Koperasi SBW melalui Pandemi Covid-19. Koperasi SBW secara kondisi keuangan dan kinerja dapat terus berjalan dengan berbagai inovasi dan terobosan dalam bidang pelayanan.
“Karena koperasi ini berdiri atas basis modal sosial kuat, yaitu sistem tanggung renteng. Anak-anakku sekalian, ke depan kalau semisal ada yang mau mengembangkan bisnis melalui jalan koperasi itulah sejatinya ekonomi kerakyatan, yang berkeadilan sosial yang berdasarkan Pancasila,” ungkapnya.
Seperti ketika pihaknya memberikan terobosan terkait digitalisasi di dunia perkoperasian. Dengan membekali anggota-anggota Koperasi SBW berbagai kemudahan pelayanan digital dalam belanja maupun pengajuan simpan-pinjam.
Disamping itu, berbagai upaya telah dia lakukan, untuk melakukan re-branding gerakan koperasi di Indonesia, yang ternyata mampu untuk mengimbangi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan berbagai jenis usaha.
Baca: Agatha Dorong Pemprov Jatim Naikkan Kesetaraan Disabilitas
Termasuk, kerja sama dengan HPN (Himpunan Pengusaha Nahdliyin) ini adalah salah satu bagian dari upaya Dekopin untuk menarik minat generasi muda melalui koperasi model baru. Dengan gerakan 5 juta milenial berkoperasi, melalui film bersama Kinarya Coop,” terang Untari.
Terkait itu, dia berpesan agar 1.000 Mahasiswa Wirausaha Universitas Brawijaya berani melangkah dan memantapkan pilihan untuk menjadi seorang entrepreneur koperasi.
“Karena masa depan itu ada di tangan kalian. Karena setelah ini adalah masa kalian dan harus ada anak-anak muda yang berani mengisi pos-pos kepemimpinan di negeri ini. Jangan pernah serahkan urusan ekonomi kita ini kepada negara lain, kalau kita mau menjadi negara yang maju,” tegasnya.
Sebab melalui koperasi, Untari meyakini prinsip keadilan, kemandirian, dan kesetaraan akan dapat diwujudkan yang manfaatnya secara nyata dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.