Semarapura, Gesuri.id - Pengungsi terdampak aktivitas vulkanik Gunung Agung mulai pulang kembali ke kampungnya secara mandiri dengan meninggalkan Posko Pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Minggu (11/2).
Mereka pulang setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan rekomendasi mengenai penurunan status Gunung Agung dari Level IV (Awas) ke Level III Siaga), Sabtu (10/2) pukul 09.00 WITA.
Di Klungkung dilaporkan sejumlah pengungsi sejak Minggu pagi mengangkuti barang-barang mereka selama mengungsi ke atas truk dan mobil bak terbuka.
Nyoman Warti asal Desa Sebudi mengaku bahwa dia dan keluarga memutuskan pulang karena status Gunung Agung telah diturunkan.
"Saya sebenarnya masih khawatir untuk pulang, tapi karena status Gunung Agung sudah turun, maka saya harus pulang. Sebenarnya petugas menginstruksikan untuk menunggu dulu karena Senin (12/2) akan difasilitasi pulang. Tapi saya memilih pulang secara mandiri saja," katanya.
Putu Andi yang juga dari Desa Sebudi kembali ke rumah secara mandiri karena tidak mendapatkan informasi kapan mereka dipulangkan.
"Hari ini (11/2), saya memilih pulang secara mandiri bersama keluarga karena tidak tahu ada sosialisasi pemulangan dari pihak terkait. Terlalu lama di pengungsian sebenarnya juga bosan," kata Putu.
Namun, Putu mengaku masih was-was sehingga dia siap kapan pun mengungsi kembali jika aktivitas Gunung Agung kembali meningkat.
"Rumah saya dekat sekali dengan Gunung Agung. Saya pulang tapi akan terus memantau perkembangan Gunung Agung. Jika kembali terjadi erupsi, saya akan langsung kembali mengungsi di GOR Swecapura lagi," kata Putu.
Selain menurunkan status Gunung Agung menjadi Siaga. PVMBG juga mempersempit jarak zona perkiraan bahaya yang awalnya 6 kilometer menjadi 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung sehingga ribuan pengungsi yang berasal dari daerah ddalam radius zona perkiraan bahaya, diperbolehkan kembali pulang dan beraktivitas normal di daerah asal.