Manado, Gesuri.id - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Wagub Sulut), Steven Kandouw mengatakan, hampir 700.000 masyarakat di daerah berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu bergantung pada sektor perkebunan.
"Sektor perkebunan tetap menjadi andalan Sulut walaupun sekarang PDRB memperlihatkan pariwisata dari tiga persen menjadi 14 persen sumbangannya, namun secara defacto sektor perkebunan ini tempat menyandarkan diri hampir 700.000 masyarakat," kata dia di Manado, Kamis (5/9).
Baca: Ekspor Pertanian Meningkat Tajam di Tahun 2019
Menurut dia, komoditas andalan provinsi ujung Utara Sulawesi itu adalah kopra, pala dan cengkeh. Sulut menjadi penghasil kopra terbesar selama 20 tahun atau dua dekade berjalan, namun tahun ini harga kopra paling rendah.
"Melihat realita sekarang ini semacam ada gerakan penolakan kelapa sawit, tapi kenyataannya kopra juga ikut rendah. Sedangkan untuk komoditi pala produksinya mencapai 60 persen, produk pala direject di Uni Eropa sebagai pembeli paling banyak," jelasnya.
Baca: PDI Perjuangan Dukung Penetapan Ranperda Pertanian Organik
Wagub berharap dari kondisi seperti itu harus ada hubungan yang selaras antara pusat dan daerah dan program berkaitan dengan perkebunan harus tetap digalakkan.
"Pemerintah harus berpikir ke depan ada solusi bagaimana kita harus mendrive para petani ke arah hilirisasi. Ini merupakan satu satunya jalan kita bisa meningkatkan harga-harga produk, nilai tukar petani maupun added value," tambahnya.