Temanggung, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI, Sujadi, membagikan 10 ton beras kepada warga kurang mampu di wilayah Kabupaten Magelang, Purworejo dan Temanggung.
Distribusi untuk wilayah Kabupaten Magelang sebanyak 4,5 ton dibagi per paket seberat lima kilogram sehingga jumlahnya 900 paket, dibagikan di kantor DPC PDI Perjuangan, hari ini.
Beras 900 paket itu didistribusikan melalui sembilan pengurus anak caban (PAC). Yakni PAC Muntilan, Salam, Srumbung, Dukun, Ngluwar, Pakis, Ngablak, Windusari, Salaman, masing-masing 100 paket. Beberapa hari ke depan dilakukan penyaluran untuk warga Purworejo 500 paket dan Temanggung 600 paket.
Baca: Utut Adianto Bagikan 22 Ton Beras Premium dari Mbak Puan
“Kalau ada instruksi, ada rejeki, bisa untuk PAC yang belum kebagian,” katanya.
Dijelaskannnya pembagian beras itu atas prakarsa Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Saya selalu merasa dari rakyat yang telah dipilih oleh rakyat, maka wajib untuk merealisasi aspirasi rakyat,” katanya.
Dalam acara itu dia tadi meminta daftar nama ketua baru PAC karena akan memberitahu apa dan yang sudah dia lakukan di Kabupaten Magelang. Semua demi untuk perjuangan bersama.
“Saya selalu memegang teguh amanat Ibu Megawati di setiap Rakernas. Ibu Mega selalu bilang setiap turun ke daerah pemilihan (Dapil) ajaklah istrimu. Maka saya kalau ke Dapil pasti dengan istri saya, kemudian menyapa rakyat dan membawa aspirasi untuk rakyat,” tandasnya.
Kemudian pesan dari Puan Maharani, telah memberikan amanat, saat reses jangan lupa sapa rakyat dan serap aspirasinya.
“Hari ini saya telah bisa merampungkan distribusi beras dari petunjuk, anjuran dan arahan Mbak Puan, agar pengabdian para wakil rakyat bisa dikenang rakyat dengan hati yang ikhlas. Kalau hari ini pembagian beras di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang, beberapa hari mendatang akan ke Purworejo dan Jumat ke Temanggung,” jelasnya.
Dia selebihnya mengingatkan, jangan mudah terpancing isu dan hoaks. Sekarang kemauan, tujuan baik, mulia, menyejahterakan rakyat, kadang diputarbalikkan. Anggota DPR dari rakyat harus kembali ke rakyat. Maka kalau datang harus ingat pada rakyat. Tetapi kadang dipelesetkan.
“Tapi saya ingatkan bahwa beras ini adalah arahan dan petunjuk agar anggota DPR RI setiap reses turun, menaruh simpati dan peduli, terutama kepada rakyat di Dapilnya yang sedang menderita akibat dampak Covid-19,” tegasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, kalau belakangan ini ada foto Puan Maharani berpakaian petani itu ada misinya atau ada saneponya. Bahwa Marhenisme itu lahir karena nama petani Marhen yang menjadi inspirasi Bung Karno untuk mendirikan organisasi PNI yang berdasar Marhenisme dan bagaimana membela petani yang melarat, alat produksinya kecil, membeli pupuk tidak bisa. Itulah salah satu tugas para pejuang Marhenisme dan jangan lupa istilah Marhenisme sekarang sudah berkembang menjadi partainya wong cilik, kaum duafa. Intinya Marhenisme adalah perjuangan untuk membela kepentingan rakyat demi pengangkatan kebutuhan dan kemiskin rakyat.
“Tolong dipahami bahwa mari bersama-sama memberantas kebodohan, kemiskinan bangsa Indonesia agar negara ini makmur. Jangan kau lihat siapa yang bicara, tetapi camkanlah omongannya. Sebaik-baik anggota DPR, DPRD, adalah yang bermanfaat bagi rakyatnya,” tuturnya.
Baca: Puan Bagikan 7.000 Paket Sembako di Lombok & Sumbawa
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Magelang,Grengseng Pamuji, dalam kesempatan tadi berterima kasih Ir H Sudjadi mau datang ke kantor partai.
“Kami DPC PDI Perjuangan konsisten dan di Kabupaten Magelang hanya satu. Tidak ada dua,” katanya.
Dia paparkan, PDI Perjuangan berproses sesuai dengan mekanisme partai. Prinsipnya tidak membuang, tetapi merangkul. Kalau masih ada yang kurang pas, merasa di atas dan di bawah, dia mohon maaf. Semua butuh berproses dahulu dan pada saatnya akan sampai.
“Mari sama-sama berproses bersama di PDI Perjuangan. Tidak ada gejolak di dalam, kami semua kompak, sesuai instruksi partai. Dahulu pernah berbeda dengan beberapa orang, tetapi hari ini sama-sama memakai baju merah dan duduk bersama di kantor DPC PDI Perjuangan” katanya.