Jakarta, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyinggung kasus stunting saat mendaftar penjaringan pemilihan kepala daerah di Kantor DPC PDI Perjuangan Solo.
"Dampak pembangunan seharusnya pada kesejahteraan, dari pembangunan apapun termasuk penurunan stunting, rumah tidak layak huni (RTLH) yang porsinya belum signifikan," katanya di sela pendaftaran di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/5).
Baca: Ganjar Deklarasikan Diri Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
Ia mengatakan, jumlah anak yang berisiko stunting di Kota Solo hampir 5.000 orang.
"Sementara bagian yang diterima dari dana UEA (Uni Emirat Arab) hanya Rp3,5 miliar, hanya cukup untuk 900 anak sasaran. Hanya seperlimanya," katanya.
Terkait hal itu, ke depan pihaknya berkomitmen untuk membawa pembangunan agar berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
"Kami mengakui kehadiran turis di Solo dengan seluruh kegiatannya belum mengangkat 100 persen pendapatan. Ini kami kaji, teman dewan mengritisi, ini menjadi refleksi untuk pimpinan ke depan," katanya.
Baca: Ganjar: Perlu Ada Ruang 'Check and Balances' di Pemerintahan
Ia memastikan program ke depan akan lebih mengintervensi masyarakat dengan ekonomi lemah.
"Harusnya naik kelas, termasuk rumah kumuh. Seperti program 3WMP (wasis, waras, wareg, mapan, papan) Pak FX Hadi Rudyatmo," katanya.
Sementara itu, terkait dengan pendaftaran tersebut, dilaksanakan tepat pukul 12.00 WIB. Teguh diterima secara langsung oleh anggota Tim Penjaringan Bakal Cawali-Cawawali PDIP yang juga Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo.