Lewoleba, Gesuri.id - Kepala Kepolisian Resor Lembata AKBP Dr Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos, MI.Kom dan Tokoh Muda PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur asal Lembata Marianus Wilhelmus Lawe Wahang, SE, M.Mar.Eng, Minggu (31/12) berbagi kasih dengan anak-anak Panti Asuhan Eugene Schmitz dan Panti Asuhan Santo Wilhelmus di Lewoleba, kota Kabupaten Lembata, NTT.
Dalam kunjungannya, Kapolres perempuan pertama di Kabupaten Lembata itu mengungkapkan perasaan bahagia di sambut antusias oleh anak-anak panti.
“Saya merasa senang dapat berada di tengah-tengah anak-anak panti asuhan baik Panti Asuhan Eugene Schmitz dan Asuhan Santo Wilhelmus di Lewoleba, jantung kota kabupaten,” kata Vivick Tjangkung.
Lebih lanjut Ia menyinggung jasa misionaris Amerika Serikat ikut membangun kehidupan umat di Keuskupan Larantuka.
“Diketahui bahwa Panti Asuhan Eugene Schmitz merupakan panti warisan Pastor Eugene Schmitz SVD, misionaris asal Amerika Serikat yang puluhan tahun bermisi di Indonesia, khususnya Keuskupan Larantuka” ungkap Vivick, Kapolres berdarah Manggarai-Lembata beribu asal desa nelayan Lamalera, Kecamatan Wulandoni.
Ia menambahkan, merasa bersyukur dan bahagia berkesempatan bersinergi dengan Marianus Wahang, salah seorang tokoh muda PDI Perjuangan NTT yang aktif di Taruna Merah Putih (TMP) organ sayap partai berlogo banteng.
“Saya senang bisa bersama Pak Marianus dan keluarga besarnya mengunjungi adik-adik di dua panti ini. Saya juga kaget ada panti yang dirintis misionaris asal Amerika dan masih diteruskan hingga saat ini,” kata Vivick, Kapolres prestasi yang terlibat menangkap Ratu Ekstasi Zarima Mirafsur di Texas, Amerika Serikat tahun 1996.
Sedangkan Marianus mengaku, kerinduan bekerjasama dengan Polres Lembata mengunjungi dua panti asuhan di Lembata tersebut jauh-jauh sudah diniatkan bersama isteri terkasih, Margaretha AP Gromang untuk berbagi kasih saat Natal atau Tahun Baru 2024.
Bahkan, saat masih bekerja di perairan Arab Saudi selalu terbayang agar niat bersama isteri dan puterinya, Grace William Ina Nuka Wahang berada di tengah anak-anak panti asuhan di Lewoleba terwujud.
Marianus, tokoh muda jebolan Fakultas Ekonomi Jurusan Transportasi Laut, Universitas Trisakti Jakarta dan Master Marine Engineer lulusan BP3IP Jakarta, mengaku, keluarganya sangat mensyukuri momen ini.
“Saya sangat bersyukur karena niat dan rencana keluarga tidak meleset. Saya bersama isteri, anak, dan kakak serta ipar berada di tengah adik-adik penghuni panti dan pengurus. Saya semakin bersemangat saat saya hubungi Kapolres Lembata Ibu Vivick Tjangkung terkait rencana ini. Syukur Kapolres juga ada waktu luang di sela-sela kesibukan memantau suasana Natal, Tahun Baru, dan persiapan pengamanan Pemilu serentak,” ujar Marianus.
Marianus ingin berbagi inspirasi dari pengalaman hidupnya yang penuh susah dan menantang saat masih kecil dan tinggal di kampungnya, Lamawolo, Ile Ape hingga melanjutkan kuliah di Jakarta dengan usaha dan kerja keras secara mandiri. Saat itu, kenang Marianus, kedua orangtuanya hanya bersandar dalam doa lalu setia mengakrabi kebunnya demi masa depan mereka.
“Saat berada di perairan Uni Emirat Arab air mata saya jatuh saat kampung saya dan sebagian besar desa diterjang banjir bandang tahun 2021. Saya menangis di atas kapal di Arab Saudi,” kata Marianus, putra pasangan petani kecil Yohanes Barang Waruwahang (Alm) dan Martha Kenuka Brewumaking.
Pada kesempatan itu, Marianus tidak lupa menjelaskan pandangannya dalam menyambut Pemilu 2024 ini. Ia menilai Pemilu 2024 menjadi ujian bagi PDI Perjuangan yang dikenal sebagai pilar demokrasi Indonesia.
“PDI Perjuangan sudah berbuat banyak bagi bangsa dan negara ini, mulai dari pengkaderan pemimpin nasional hingga komitmen menjaga kualitas demokrasi. Partai kami ini paling konsisten menjaga dan melaksanakan perintah konstitusi tanpa menghitung untung rugi” pungkasnya.
Selanjutnya, Marianus yang aktif di Taruna Merah Putih (TMP), organ sayap PDI Perjuangan meyakini pilihan rakyat pada Pemilu Capres dan Cawapres 2024 akan memilih pasangan yang menjunjung prinsip kemanusiaan melalui penegakan hukum tanpa pandang buluh.
“Ganjar-Mahfud adalah sosok Paslon yang datang dari rakyat. Mereka telah melewati jejak pengabdian yang dikenang baik oleh masyarakat, anti korupsi dan sikat pungli. Keduanya dikenal sosok yng tegas dalam keberpihakan kepada kaum lemah, kuat dalam prinsip kesetaraan melalui penegakan hukum yang adil bagi semua orang,” tutup Marianus yang juga pengagum Ibu Megawati Soekarnoputri.