Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Tuti Nusandari Roosdiono bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melakukan sosialisasi pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan vaksinasi Covid-19 di Desa Lemahireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (22/10).
Tuti menerangkan bahwa pihaknya juga menggandeng perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang untuk turut mengajak warga melaksanakan hidup sehat.
Menurut Tuti, acara tersebut juga sebagai langkah dari upayanya menuntaskan persoalan stunting pada balita, mempercepat vaksinasi Covid-19 dan menaikkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga 2024 mendatang.
Baca: Edy Harap Vaksinasi Penguat di Blora Ditingkatkan
“Kegiatan ini adalah memang tugas saya sebagai anggota DPR RI Komisi IX tentunya, bekerjasama dengan mitra Kementerian Kesehatan.
Hal ini sudah kami lakukan beberapa kali dan akan terus kami sosialisasikan ke wilayah lain,” ungkapnya kepada Tribunjateng.com seusai acara tersebut.
Terkait permasalahan stunting, Tuti dinilai selalu melaksanakan program dalam pengawasan serta pemantauan khususnya dalam penanganan stunting yang diprogramkan pemerintah pusat, sesuai dengan lingkup tugas Komisi IX DPR RI di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan.
Maka, menurutnya, dengan Germas, angka stunting di Indonesia nantinya bisa ditekan dan turun hingga pada angka 14 persen pada 2024 mendatang.
“Karena memang kita ingin untuk tahun 2024 SDM kita naik.
Stunting juga harus kita turunkan dari 24 persen, sedangkan tahun ini sudah turun tiga persen sehingga nanti 2024 harus turun sampai 14 persen,” imbuhnya.
Tujuan dari acara tersebut, lanjut Tuti, yakni agar warga masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi stunting pada anak.
Selain sosialisasi, tampak antusias masyarakat setempat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 sangat tinggi di sana.
Baca: Rahmad Tekankan Pentingnya Upaya Promotif & Preventif
Sementara itu, ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk menekan kasus stunting hingga nol persen.
Dari datanya, untuk wilayah Kabupaten Semarang sendiri terbilang sudah jauh di bawah rata-rata kasus stunting di seluruh kota/kabupaten di Jawa Tengah.
“Kami terus berusaha menekan terus (stunting) sampai zero (nol kasus).
Beberapa di antara caranya yakni para kader kesehatan kami berlomba membuat kudapan dan makanan bergizi untuk para balita di posyandu, karena anak-anak kalau makanannya monotone bisa bosan,” ungkapnya.