Cianjur, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPRD Jabar, Weni Dwi Aprianti mendorong pemerintah provinsi maupun kabupaten untuk segera mempersiapkan sekolah darurat untuk kebutuhan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lokasi pengungsian.
Hal ini mengingat lebih dari sepekan, anak-anak di pengungsian tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pasalnya, ada sejumlah sekolah yang tidak bisa dipergunakan karena mengalami rusak berat bahkan roboh akibat gempa.
Baca: Lasarus Minta BMKG Aktif Petakan Jalur Gempa di Indonesia
“Kami mendorong pemerintah baik provinsi maupun kabupaten Cianjur juga memprioritaskan proses kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak khususnya para korban gempa. Meski keadaan darurat, pemerintah sudah mulai memfokuskan pemasangan tenda sejak pekan kedua pascabencana untuk ruang kelas para siswa,” ujar Weni seperi yang dikutip melalui laman pdiperjuangan Jabar.
Menurut Weni, meski keadaan serba terbatas, anak-anak di pengungsian sangat antusias mengikuti proses belajar.
“Alhamdulillah, anak-anak antusias mengikuti belajar, semangat anak-anak seakan terpancar dari wajah yang berseri-seri terlihat dari tenda darurat yang didirikan di lapangan bola basket SMP Negeri 1 Cugenang,” kata Weni, legislator PDI Perjuangan asal Dapil IV Jabar, Kabupaten Cianjur ini.
Weni menilai, kehadiran tenda belajar itu menjadi harapan bagi anak-anak. Kepercayaan diri mereka bangkit dan seakan menolak untuk larut dalam kesedihan.
“Senang sekali melihat keceriaan anak-anak, semoga kembali menemukan semangat untuk bangkit, meskipun proses pembelajaran belum maksimal,” imbuhnya.
Baca: Evita Nursanty Pimpin KBPP Temui Wapres Ma'ruf Amin
Weni berharap aktivitas belajar mengajar harus tetap berlanjut, karena ia menilai metode pembelajaran yang harus diterapkan harus mengacu pada kurikulum darurat.
Semoga pemerintah bisa segera membangun kembali sekolah – sekolah yang mengalami kerusakan bahkan ada yang roboh, agar aktivitas belajar anak-anak bisa kembali normal.
“Tentu harus dipikirkan bagaimana menerapkan kurikulum darurat bagi anak-anak korban terdampak bencana, harapannya pemerintah segera membangun kembali sekolah yang rusak demi keberlangsungan proses belajar mengajar normal kembali,” tukasnya.