Surabaya, Gesuri.id - Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana merespon keluhan SMP Swasta yang tengah mengalami penurunan siswa baru dalam penerimaan ajaran baru. Hal tersebut terjadi bukan karena kebijakan mitra warga.
Menurut dia, sudah sesuai aturan, pembagian siswa mitra warga adalah lima persen dari pagu setiap sekolah.
Baca: Whisnu: Festival Tari Remo dan Yosakai, Upaya Pelestarian
"Ndak juga tetep lima persen, tetep kita kasih segitu," kata Whisnu membantah adanya penerimaan siswa mitra warga lebih banyak, Senin (9/7).
Menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, rendahnya minat masuk sekolah swasta bisa jadi karena kualitas sekolah itu sendiri.
Dengan begitu, biasanya siswa mitra warga yang tidak diterima sekolah negeri akan di lempar ke sekolah swasta.
"Swasta pun wali murid pasti memilih. Kalau dari segi kualitas di bawah, wali muridnya gak mau," kata Whisnu.
Whisnu mengatakan, jangan salahkan sekolah negeri bila segi kualitas sekolah swasta belum bisa memenuhi standarisasi. Hal tersebut bisa menjadi penyebab turunya penerimaan siswa baru.
"Kita lihat standarisasi dari sekolah, kalau (Sekolah) swasta yang dalam tanda petik masih belum memenuhi standart ya jangam menyalahkan (sekolah) negeri," tambah Whisnu.
Namun keluhan MKKS SMP Swasta tersebut akan ditindaklanjuti bersama dengan membahasnya serta pengecekan standarisasi dan permasalahannya.
"Mereka kan juga dapat bobda, itu dalam posisi penilaian kita banyak tidak sesuai mutu," kata Whisnu.
Baca: Whisnu Targetkan PDI Perjuangan Kuasai Surabaya
Pemkot lebih akan mendorong peningkatan kualitas agar mereka tetap bisa bersaing.
"Minimal dapat bersaing dengan sekolah negeri, syukur-syukur dengan swasta yang paling bagus," pungkasnya.