Ikuti Kami

Yadi: Jelang Pilpres, Sosialisasi Anti-'Hoax' Digenjot

Khususnya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 agar tidak semakin merebak.

Yadi: Jelang Pilpres, Sosialisasi Anti-'Hoax' Digenjot
Ratusan siswa SMA/Sederajat mengikuti seminar merajut Nusantara, Selasa (11/9).

Soreang, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Yadi Srimulyadi mengatakan akan terus menyosialisasikan dan menjaga agar penyebaran hoax serta ujaran kebencian khususnya menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak semakin merebak.

Baca: Tangkal Radikalisme dan 'Hoax', Dwi Sosialisasi 4 Pilar

“Kami berikan pemahaman kepada generasi muda, supaya mereka paham, tidak mudah percaya dan lebih bijak lagi dalam menggunakan medsos,” ujar Politikus PDI Perjuangan itu, Rabu (12/9).

Sementara itu, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informatika Masyarakat dan Pemerintah BAKTI, Danny Januar mengatakan, maraknya penyebaran informasi hoax serta ujaran kebencian di media sosial (medsos) sudah menjadi perhatian Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).

Sehingga, perlu memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda agar bijak menggunakan internet secara benar.

Menurutnya, selama ini upaya pemerintah dalam menangani penyebaran hoax sudah tepat. Bahkan, pihaknya berkolaborasi dengan DPR untuk melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya siswa-siswa generasi milenial.

Dia menilai, internet seperti pisau bermata dua, di satu sisi bisa memberikan dampak negatif dan sisi lain positif. Sehingga, penggunanya harus benar-benar memahami dan bisa memanfaatkan kecanggihan internet untuk hal-hal positif.

Salah seorang peserta siswa dari SMAN 17 Bandung, Bilqis Navila Ahmad mengungkapkan, dengan mengikuti kegiatan tersebut ia menjadi lebih paham untuk menggunakan internet lebih bijak dan tidak mudah percaya terhadap informasi hoax.

Baca: Ujaran Kebencian dan Hoaks Picu Radikalisme

“Sering dapat informasi yang belum jelas, saya coba menyikapinya tidak langsung percaya begitu saja. Dengan adanya seminar itu, kita yang mungkin tidak begitu paham harus seperti apa menyikapi banyaknya penyebaran informasi hoax," pungkasnya.

Quote