Ikuti Kami

Yoseph: Jangan Biarkan Ideologi Pancasila Tergantikan

Kata Yoseph Umarhadi, peningkatan di segala bidang itulah cara mengimplementasikan pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

Yoseph: Jangan Biarkan Ideologi Pancasila Tergantikan
Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yoseph Umarhadi

Cirebon, Gesuri.id - Anggota MPR RI Yoseph Umarhadi,  kembali menekankan pentingnya memahami 4 Pilar Kebangsaan, baik Pancasila, UUD 1945, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.

4 Pilar Kebangsaan di kantor Kecamatan Pabedilan kabupaten Cirebon, beberapa waktu lalu.

Kepada awak media, Yoseph Umarhadi berkeyakinan kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dan tidak boleh berhenti. Bahkan, kata Ia, bila perlu harus semakin intensif dan ekstensif. 

Hal itu dia katakan saat menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. tegasnya, menjadi sebuah kebutuhan dan tidak akan pernah berkesudahan sejauh  Republik Indonesia masih eksis di muka bumi. "Karena apa ? Karena ini suatu yang sangat mendasar. Generasi terus berubah dari waktu ke waktu. Tidak semua generasi mengetahui sejarah lahirnya bangsa Indonesia," ungkap Yoseph Umarhadi usai acara. 

Terutama tentang sejarah berdirinya Bangsa Indonesia, lanjut Yoseph Umarhadi, yang sudah digagas dan prakarsai oleh tokoh 9. Khususnya, peran sentral sosok Soekarno pada saat itu.

"Kalau sejarahnya saja tidak tahu, apalagi apa sih sebenarnya nilai-nilainya, apa sih filosofinya dan ideologinya. Ini perlu sekali, sebab kalau tidak, jangan harap Indonesia akan bisa tegak berdiri sepanjang sejarah," jelasnya.

Di sisi lain, terang Yoseph Umarhadi, bermunculan gerakan dari sekelompok orang yang ingin mencoba merubah dan mengganti ideologi pancasila dengan ideologi lain. Dan itu, terjadi di saat sekarang dimana usia bangsa kita belum genap mencapai sampai 100 tahun (sejak 17 Agustus 1945).

"Tapi ada yang berani terang-terangan ingin mengganti ideologi bangsa kita yang dulu diletakkan oleh para pendiri bangsa kita yang harus kita hormati dan kita jaga. Warisan dan amanah yang harus kita amanahkan, malah mau dirongrong dan mau digantikan dengan ideologi lain," ujarnya.

"Ini kan suatu hal sangat berbahaya. Sangat-sangat berbahaya. Dan lebih berat dari pada yang dulu-dulu," tegasnya.

Dulu semua orang takut dalam arti kebanyakan orang benar-benar menghormati dan menghargai Pancasila sebagai cara hidup, penuntun dan rujukan.

Untuk itu, Yoseph Umarhadi menegaskan, upaya memperkuat pemahaman tentang 4 Pilar Kebangsaan, perlu dilakukan terus menerus. Sehingga, setiap warga Indonesia memahami betul bahwa Indonesia merupakan negara yang ber-bhineka tunggal ika, negara yang mengakui dan menerima perbedaan, menerima agama lain, dan sebagainya.

Disinggung soal Jawa Barat sebagai wilayah dengan peringkat aksi terorisme dan radikalisme yang cukup tinggi, Yoseph Umarhadi turut prihatin. Ia pun sempat mendengar beberapa kasus dan peristiwa penangkapan sejumlah terduga teroris di Jawa Barat khususnya di Cirebon.

Masih tentang aksi radikalisme dan terorisme, terlebih memasuki tahun politik 2019. Yoseph Umarhadi memandang sistem demokrasi yang dianut negara Indonesia sudah baik. Dari tahun ke tahun saat dilakukan pesta demokrasi, rakyat Indonesia cukup menunjukkan sikap kedewasaan politik.

Hal itu, kata Dia, nampak dari platform, AD/ART, Visi-Misi dan Program setiap partai politik yang ada sekarang. Semuanya, memiliki tugas dan kewajiban yang sama, yakni menancapkan dan memantapkan Ideologi Bangsa (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika).

"Saya yakin bahwa tidak ada satu partai politik pun yang tidak memiliki konsen yang utama, terutama dalam upaya kita untuk makin menguatkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang kuat yang terumuskan di dalam konstitusi kita," menurutnya.

Sekalipun, aku Yoseph Umarhadi, ada beberapa partai politik yang ditengarai telah disusupi kekuatan-kekuatan atau faham lain yang bertolak belakang dengan 4 Pilar Kebangsaan. "Intinya marilah kita lihat siapa partai-partai yang betul-betul berideologi Pancasila yang murni dan konsekwen," tuturnya.

Selanjutnya, yang kedua. Yoseph Umarhadi mengajak semua element masyarakat secara keseluruhan untuk bersama-sama membumikan nilai-nilai Pancasila.

Memasuki tahun politik 2019, ucap Yoseph Umarhadi, akan menjadi barometer masyarakat dalam menentukan siapa calon-calon pemimpin yang layak dan patut dipilih. Elit politik atau kontestan yang selalu berupaya membumikan Pancasila, dalam arti mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dan konkrit, baik itu di bidang ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan sebagainya, maka dipastikan mendapat kepercayaan masyarakat.

"Kelompok-kelompok partai politik dan calon-calon yang akan memimpin bangsa ini dan yang bisa implementasikan Pancasila dan ideologi bangsa ini, maka saya yakin akan mendapat dukungan dari rakyat kita," ujarnya.

Karena, tegas Yoseph Umarhadi, peningkatan di segala bidang itulah cara mengimplementasikan pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sehingga, wajar era pemerintahan sekarang dinilai maju, lebih baik dan dipercaya rakyat.  

"Berpuluh-puluh tahun hanya baru bisa bangun jalan tol, hanya sekian KM, ini hanya dalam tempo 3 tahun bisa ribuan KM. Ini kan salah satu contoh. Apalagi, Jalan Kereta Api, Bandara, Infrastruktur lainnya, Ini adalah karena mereka-mereka yang betul-betul tidak pernah berfikir untuk kepentingan pribadinya dan kelompoknya, kecuali untuk kepentingan rakyat," demikian Yoseph Umarhadi.

Quote