Ikuti Kami

Yudha Puja Minta Pemkab Garut Ambil Langkah Konkret Terhadap Lansia Duafa Emak Entih

Rumah Emak Entih kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan dan membahayakan jiwa.

Yudha Puja Minta Pemkab Garut Ambil Langkah Konkret Terhadap Lansia Duafa Emak Entih
Anggota DPRD Kabupaten Garut Yuda Puja Turnawan berbincang dengan mak Entih lansia yang tinggal di gubuk Desa Cigagade Limbangan Garut/ist /

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Garut sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan mendorong Pemkab Garut untuk segera mengambil langkah konkret dalam membantu keluarga Emak Entih, seorang lansia duafa yang tinggal di rumah tidak layak huni bersama anak dan tiga cucunya di Kampung Rancapaku RT 01 RW 06, Desa Cigagade, Kecamatan Limbangan. 

Rumah Emak Entih kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan dan membahayakan jiwa.

“Harapan saya, Pemkab Garut bisa segera bergerak membantu perbaikan rumah Emak Entih. Kita bisa inisiasi kolaborasi pendanaan, baik dari dana CSR perusahaan, BAZNAS, maupun gotong royong ASN melalui program KORPRI Berbagi,” tegasnya dalam kunjungan kerja ke Yogyakarta, pada Kamis (24/4/2025).

Ia mendapat informasi kondisi mengenaskan tersebut dari Asep Yogi Nugroho, Koordinator Kecamatan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Limbangan.

“Ketika saya sedang kunker ke Yogyakarta, saya mendapatkan pesan WhatsApp dari Kang Asep Yogi. Beliau mengabarkan ada lansia duafa yang tinggal di rumah sangat tidak layak bersama anak dan cucunya,” kata Yuda. 

Emak Entih tinggal bersama anaknya, Ibu Neneh, dan tiga cucu. Berdasarkan keterangan, suami Ibu Neneh bernama Usep telah dua tahun pergi tanpa kabar dan diduga menikah lagi di Bandung, meninggalkan tanggung jawabnya.

Kehidupan ekonomi keluarga ini sangat bergantung pada Hendri, anak sulung Ibu Neneh yang bekerja sebagai kenek elf dan hanya sesekali mengirim uang dari perantauan. Untuk kebutuhan harian, keluarga ini sering kali mendapat bantuan dari tetangga dan kerabat sekitar.

Usai kembali dari Yogyakarta, Yuda langsung turun ke lapangan meninjau kondisi rumah pada Jumat (25/4/2025). 

Ia didampingi oleh Iwan Sopian selaku Kasi Kesra Desa Cigagade, Apip Saepudin sebagai pendamping PKH desa, dan Asep Yogi Nugroho. 

“Saya lihat sendiri, atap rumah hampir ambruk, lantainya miring, dan dinding biliknya sudah rusak di banyak bagian. Ini sangat membahayakan keselamatan penghuni rumah,” jelas Yuda.

Tak hanya itu, Yuda juga berencana menghubungi Kementerian Sosial Republik Indonesia agar keluarga Emak Entih bisa masuk dalam program bantuan perumahan layak huni. 

“Saya akan berkoordinasi dengan Kemensos RI agar segera dilakukan asesmen. Semoga keluarga ini bisa mendapat bantuan Rumah Sejahtera Terpadu,” pungkasnya.

Quote