Banyuwangi, Gesuri.id - Delegasi dari 24 negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika mengikuti pelatihan perikanan dan budidaya perikanan (akuakultur) yang digelar di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Bangsring, Banyuwangi. Agenda tersebut merupakan kerjasama antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan 24 negara dalam rangka meningkatkan kapasitas para pelaku perikanan di negara berkembang.
Baca: Banyuwangi Festival 2018 Dimeriahkan 77 Kegiatan
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi penunjukan Banyuwangi sebagai tempat pelatihan puluhan delegasi dari berbagai negara tersebut.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, selain memiliki balai pelatihan yang cukup baik, agenda ini bisa menjadi upaya Banyuwangi untuk mempromosikan sektor perikanan dan pariwisata.
"Selamat datang di Banyuwangi, diplomasi seperti ini bisa jadi media untuk menyuarakan potensi perikanan daerah ke negaranya, sekaligus mengabarkan tentang wisata Banyuwangi kepada koleganya,” imbuh Anas, Senin (16/7).
Sementara itu, Duta Besar pada Ditjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu, Diar Nurbintoro, mengatakan, pelatihan ini merupakan program bantuan teknis Indonesia kepada negara-negara berkembang.
Baca: Objek Wisata Banyuwangi Jadi Inspirasi Fashion Festival
Menurutnya, Banyuwangi dipilih karena sektor perikananya bagus serta memiliki fasilitas pelatihan yang memadai.
“Program ini meningkatkan hubungan bilateral sesama negara berkembang, khususnya di sektor perikanan,” ujarnya.
Sebagai informas, peserta pelatihan berasal antara lain dari Bangladesh, Kiribati, Papua Nugini, Thailand, Tuvalu, Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Lesotho, Libya, Madagaskar, Maroko, Mauritania, Sudan, dan Tunisia. Mereka akan mendapatkan materi seputar pengolahan hasil perikanan tangkap dan budidaya, pemanfaatan akuakultur, dan praktik penangkapan ramah lingkungan.