Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abidin Fikri, menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk korban gempa bumi di Myanmar yang diberangkatkan pada 3 April 2025 merupakan langkah penting dalam menunjukkan solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap bencana internasional.
"Kami di Komisi VIII DPR mendukung sepenuhnya pengiriman bantuan ini, sebagai wujud tanggung jawab kemanusiaan kita. Bencana alam tidak mengenal batas negara, dan sudah menjadi kewajiban kita untuk membantu sesama," kata Abidin Fikri, dikutip pada Jumat (11/4/2025).
Selanjutnya Abidin menyampaikan, bantuan ini akan mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat lainnya.
Dia berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara di Myanmar yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini.
"Kami juga mendorong agar proses pengiriman bantuan ini dilakukan dengan cepat dan efisien, serta memastikan bahwa bantuan tersebut tepat sasaran dan sampai kepada mereka yang membutuhkan," harapnya.
Abidin menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga dalam penyaluran bantuan agar dapat berjalan dengan baik dan efektif.
Diketahui, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap ke-3 untuk korban gempa bumi dahsyat di Myanmar, pada Kamis (3/4).
Adapun total bantuan yang dikirimkan tersebut seberat 124 ton atau senilai 1,2 juta USD.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan pada Senin (31/3) dan Selasa (1/4) sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap negara yang sedang dilanda bencana. Selain itu, bantuan personel dari INASAR untuk membantu melaksanakan penanganan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan, pengiriman bantuan tahap ke-3 menggunakan dua pesawat, yakni pesawat cargo dan Garuda Indonesia.
Rincian bantuan senilai Rp 20 miliar ini di antaranya meliputi makanan siap saji, alat kesehatan, hygiene kit, obat-obatan, selimut, velbed, kasur lipat, tenda pengungsi, toilet portabel, hingga peralatan dapur umum.
Selain logistik dan peralatan, pemerintah juga berkomitmen membantu dengan menerjunkan personel gabungan sebanyak 157 personel. Sebanyak 92 orang di antaranya sudah berada di Myanmar, dan 65 orang diberangkatkan hari ini termasuk tim Emergency Medical Team (EMT).
Sumber: rm.id