Ikuti Kami

Abraham Kunjungi Musem Multatuli Untuk Belajar Sejarah Banten

Museum ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan berbagai catatan perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan.

Abraham Kunjungi Musem Multatuli Untuk Belajar Sejarah Banten
Anggota DPRD Banten, Abraham Garuda Laksono.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Banten, Abraham Garuda Laksono mengunjungi Museum Multatuli di Rangkas Bitung, Lebak, Jumat (28/2). 

Museum ini merupakan tempat bersejarah yang menyimpan berbagai catatan perjuangan rakyat Banten melawan penjajahan.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

Museum Multatuli adalah Kantor Karesidenan Lebak pada masa kolonial dan menjadi simbol ketidakadilan yang terjadi saat itu. Kisah perjuangan ini juga digambarkan dalam novel “Max Havelaar” karya Eduard Douwes Dekker, atau yang lebih dikenal sebagai Multatuli. Dalam kunjungannya, Abraham mengaku banyak belajar tentang sejarah perjuangan rakyat Banten, khususnya dalam menghadapi eksploitasi dan penindasan di era kolonial.

Ia menyoroti berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat, mulai dari peran ulama dan haji, kiprah Nyimas Gamparan sebagai pejuang perempuan, hingga Pemberontakan Petani Banten tahun 1888. “Tentunya, perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan merupakan bagian dari sejarah Provinsi Banten,” ujar Abraham.

Abraham juga menekankan pentingnya meneladani petuah Bung Karno yang terkenal, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah” (Jas Merah). Ia mengajak generasi muda untuk memahami dan menghargai perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan keadilan. 

Baca: Ganjar Pranowo Harap Masalah Gas Melon Cepat Tuntas

“Kita perlu meneladani para pendahulu kita. Sejarah mencatat bahwa ketidakadilan pasti akan kalah oleh perjuangan rakyat,” ungkapnya.

Kunjungan ini semakin memperdalam pemahamannya setelah membaca novel “Max Havelaar”. Buku tersebut mengisahkan bagaimana Multatuli mengekspos praktik penindasan yang dilakukan pemerintah kolonial dan Bupati Lebak kala itu terhadap rakyat. “Setelah membaca buku Multatuli, saya sangat antusias mengunjungi museum ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari sejarah perjuangan rakyat Banten,” tambahnya.

Quote