Aceh, Gesuri.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menyatakan Aceh memiliki peranan penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Aceh adalah pusat peradaban Islam dan kontribusinya sangat besar dalam mengisi kemerdekaan bangsa," kata Ahmad Basarah di Darussalam, Banda Aceh, Jumat (8/10).
Ia mengemukakan hal itu di sela-sela kuliah umum bertema Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Motivasi Civitas Academica untuk Memperkokoh Semangat Persatuan, Mewujudkan Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh.
Baca: Puan: USK Telah Berikan Kontribusi Penting Bagi Negara
Ahmad Basarah bertekad untuk menjadi penyambung aspirasi USK yang merupakan perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Aceh, baik di tingkat parlemen maupun pemerintah pusat.
Tekad tersebut juga sejalan dengan perannya sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan sehingga dia merasa punya kewajiban langsung terhadap pembinaan dan pengembangan USK.
"Oleh karena itulah, selain hadir sebagai Wakil Ketua MPR untuk sosialisasi empat pilar ini dan sebagai anggota Komisi X, saya nyatakan saya siap untuk menjadi penyambung lidah kepentingan USK," katanya.
Dalam kuliah umumnya, Ahmad Basarah juga menjelaskan pentingnya memahami Pancasila dengan pendekatan historis.
"Jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar, negara ini harus berpijak pada falsafahnya sendiri, yaitu Pancasila. Mengingat semua kamajemukan di Indonesia dapat direkatkan dalam semangat Pancasila," katanya.
Baca: Ini Maksud Muslahuddin Daud Masuk ke Partai Politik
Ia mengatakan bahwa Pancasila telah menyatukan semua anak bangsa ini, dari masyarakat Aceh yang telah ikut berkorban darah dan air mata untuk merebut kemerdekaan, ikut menyepakati dasar negara kita.
Dalam kunjungannya ke USK ini, Ahmad Basarah sempat mengunjungi lahan Kampus USK II di Neuheun, Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar.
Pada kesempatan itu Rektor USK Prof. Samsul Rizal mengajak Ahmad Basrah untuk mengunjungi dua pusat riset unggulan USK, yaitu Atsiri Research Center (ARC) dan Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) di gedung yang baru.