Ikuti Kami

Achmad Hidayat Kritisi Pelaksanaan PPDB di Jatim

Achmad Hidayat menilai PPDB masih ada pihak sekolah menarik iuran, terutama bagi warga yang tidak mampu.

Achmad Hidayat Kritisi Pelaksanaan PPDB di Jatim
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Achmad Hidayat.

Surabaya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya mengkritisi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA / SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Achmad Hidayat menilai PPDB masih ada pihak sekolah menarik iuran, terutama bagi warga yang tidak mampu.

Baca: Putra Nababan Desak Aturan PPDB Berbasis Usia Direvisi

"Penyelenggaraan PPDB jenjang SMA / SMK Negeri saya nilai masih serampangan karena banyak jalur Afirmasi yang masih ditarik seragam , padahal mereka warga tidak mampu." ujar Achmad

Ia mengungkapkan seharusnya sekolah -sekolah dibawah pengawasan pemprov Jatim seharusnya memiliki "Sense of Crisis" mengingat dimasa pandemi covid-19 warga juga kesulitan dalam mendapatkan penghasilan. 

"Saya rekomendasikan tidak hanya sekolah Negeri saja yang menyediakan jalur afirmasi,  pemprov juga harus siapkan sekolah swasta untuk buka jalur afirmasi,  itu sebagai bentuk perwujudan keadilan sosial." Tegasnya.

Baca: Jokowi Minta Kuota Jalur Prestasi PPDB Naik Jadi 15 Persen

Dalam keterangannya jumlah SMA dan SMK Negeri sebanyak 35 sekolah , sedangkan jumlah lulusan SMP Negeri maupun swasta Kota Surabaya sebanyak 35.545 Siswa yang harus difasilitasi menempuh pendidikan ke Jenjang berikutnya. 

"Kalau perlu Pemprov Jatim belajar ke Kota Surabaya warga tidak mampu yang diterima di Mitra warga diberi seragam,  Tas dan Sepatu hingga alat tulis" imbuhnya.

Quote