Lebak, Gesuri.id - Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi memaparkan, sebagai kabupaten terluas di Provinsi Banten, Lebak punya sumber daya alam yang melimpah dengan perkebunan dan pertanian menjadi sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian daerah.
Baca: Puan: Perempuan Harus Semakin Berdaya Demi Kemajuan Bangsa
"Ini menyimpan peluang supaya bisa dikembangkan, dielaborasikan dengan konsep kawasan industri hijau
yang mengedepankan konsep ramah energi dan pengurangan dampak limbah," ujarnya saat FGD Pembentukan Kawasan Industri Hijau Cileles, di Aula Multatuli Setda Lebak, Kamis (21/12).
Ade menyebut, lahan di Cileles berdasarkan hasil kajian pra FS oleh Kementerian Investasi/BKPM-RI merupakan salah satu calon lokasi potensial untuk kawasan industri hijau di Lebak.
"Kami berharap, pembentukan kawasan industri hijau bisa membangun iklim investasi yang baik sehingga pertumbuhan perekonomian di Lebak dapat meningkat. Nah ini harus ada dukungan dari seluruh stakeholder supaya bisa segera terwujud," harapnya.
Lahan seluas 3.190 hektare di Kabupaten Lebak disiapkan untuk menjadi kawasan industri. Ribuan hektare lahan itu berada di sejumlah desa di Kecamatan Cileles.
"Kawasan industri tersebut sudah ditetapkan dalam revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak 2022-2042," kata Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak, Rukim dalam laporan saat FGD Pembentukan Kawasan Industri Hijau Cileles, di Aula Multatuli Setda Lebak, Kamis (21/12).
Baca: Hadapi Pemilu 2024, Maruarar Siapkan Modal Rp 25 Miliar
Adapun lahan yang direncanakan untuk kawasan industri tersebut berada di Desa Prabugantungan, Desa Cipadang, Desa Pasindangan, Desa Cikareo, Desa Mekarjaya dan Desa Margamulya.
"Rencana pembentukan kawasan industri hijau dalam rangka meningkatkan pertumbuhan investasi di Lebak," tutur Rukim.