Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mencurigai badan sepak bola internasional (Federation Internationale de Football Association/ FIFA) menyembunyikan sesuatu sebagai dampak dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Karena Adian menilai penyebab dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia bukan hanya karena kader-kader PDI Perjuangan yang lantang menyuarakan penolakan kehadiran tim nasional Israel
Masa gara-gara dua kader PDI Perjuangan menolak, sanggup membuat presiden FIFA berubah pikiran, Sepertinya ada sesuatu yg disembunyikan" Kata Adian dalam talkshow di MetroTv, Kamis (30/3).
Baca: Darmadi Durianto Ajak Masyarakat Jangan Saling Menyalahkan
"Sehebat apa sih Ganjar (Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, red) dan Koster (Gubernur Bali, I Wayan Koster, red). Saya percaya ada sesuatu yg luar biasa dibandingkan pernyataan dua orang ini. Tapi kalau di sana menafsirkan karena pernyataan 2 orang inilah, sedahsyat itu kah kedua orang itu?" Tanya Adian.
Selain itu Adian menegaskan FIFA telah berdiri sebelum Perang Dunia I dengan beranggotakan 211 Negara, dan tidak mungkin penyelenggaraan Piala Dunia U20 dibatalkan hanya karena satu negara melayangkan keberatan adanya timnas Israel.
"FIFA itu berdiri kalo tidak salah pada 1904, lalu tahun 1930 pertandingan pertamanya. Dan sampai sekarena sudah 119 tahun. Ada 211 negara di dalamnya. Pernah melewati Perang Dunia pertama, kedua dan sebagainya. Lalu organisasi besar dengan 211 negara ini mundur cuma karena 1 surat dan pernyataan 1 orang??" Tambah Adian.
Adian menduga ada kepentingan yang luar biasa, hingga FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
"Mungkin ada sesuatu yang belum disampaikan FIFA. Kegentingan, ancaman yg luar biasa karena dalam sejarah olahraga kita ada Olimpiade Munich. Mungkin saja lebih berbahaya dari itu tapi apakah itu juga, ya FIFA yang tahu." Tegas Adian.
Baca: Hendrawan: Lobi PSSI ke FIFA Terasa Lemah dan Tumpul
Sementara itu Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk menghormati keputusan FIFA.
"Tadi malam saya telah mendapat laporan dari Ketua Umum PSSI bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati dan menerima keputusan tersebut," Kata Presiden Jokowi dalam keterangannya di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (30/3).
Lebih lanjut, Kepala Negara memahami bahwa keputusan tersebut telah memberikan kekecewaan pada masyarakat Indonesia, termasuk dirinya. Namun, Presiden meminta agar masyarakat tidak menghabiskan energi untuk saling menyalahkan.
"Sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia," lanjutnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga telah meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, untuk berupaya maksimal agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi.