Ikuti Kami

Adian: Jangan Ada Monopoli Pengadaan Peralatan Medis!

Adian mendesak negara untuk menghilangkan monopoli dalam pengadaan alat-alat medis.

Adian: Jangan Ada Monopoli Pengadaan Peralatan Medis!
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mendesak negara untuk menghilangkan monopoli dalam pengadaan alat-alat medis yang terkait dengan penangkalan virus Corona (Covid-19). 

Adian menegaskan, menghilangkan monopoli negara serta membebaskan semua pihak untuk memasukan alat alat medis terkait Corona dari birokrasi impor akan membuat semua alat medis itu akan membanjiri Indomart, Carefour, Alfamart, apotek, toko obat. 

Baca: Tangkal Penyebaran Corona, Dewi Serukan Germas

Dan bahkan bisa jadi membanjiri warung-warung klontong di perkampungan dan pasar pasar tradisional. 

"Tugas pemerintah menjadi lebih ringan karena peran mengadakan alat medis yang tadinya dimonopoli penuh baik anggaran maupun distribusinya oleh pemerintah, berikutnya di ambil alih oleh banyak orang, dan pemerintah mengambil peran sebagai pengontrol kualitas dan membuat patokan Harga Eceran Tertinggi untuk setiap jenis alat medis itu," papar Adian. 

Adian melanjutkan, kalau negara bisa memanfaatkan para importir dan pedagang maka alat medis itu bisa sampai ke seluruh pelosok pedalaman dengan harga murah tanpa menguras anggaran pemerintah.

Pemerintah bisa menghemat anggaran yang ada untuk di gunakan  pada hal lain seperti membangun RS  karantina, serta mensubsidi obat dan alat medis untuk orang orang yang benar benar tidak mampu, lansia, tuna wisma dan sebagainya. 

"Dalam situasi darurat Corona seperti saat ini biarkan saja importir mendapat sedikit untung, pedagang bahkan apotik, warung warung juga mendapat sedikit untung. Itu tidak masalah karena masalah mendesak dan terpenting saat ini adalah, Rakyat selamat!" tegas Adian. 

Adian melanjutkan, bila situasi itu terjadi maka gerakan melawan corona bukan lagi milik BNPB,  BUMN atau Menkes tapi menjadi milik importir, , pedagang,  tukang sayur,  bidan desa, perawat, dokter-dokter desa, warga seluruh RT,  mahasiswa, relawan dan donatur donatur.  

Adian menegaskan kunci kemenangan kita adalah Gotong Royong, yaitu semua bergerak bahu membahu untuk kemenangan hingga di akhir cerita nanti tidak ada Menteri, Gubernur atau satu dua tokoh yang jadi pahlawan karena pahlawan sesungguhnya adalah Rakyat itu sendiri.

Baca: Efek Corona, Jangan Panik dan Tak Perlu Timbun Barang

"Kita tahu bahwa uang negara terbatas, aparatur negara terbatas, semua terbatas apalagi di tambah krisis global yang juga datang bersamaan. Dengan seluruh keterbatasan dan situasi krisis sepertinya mustahil negara sanggup menjadi super hero yang mampu melindungi seluruh  Rakyatnya dengan baik dan sempurna." kata Adian.

"Bila negara tidak mampu melindungi maka berikan peluang agar Rakyat melindungi dirinya sendiri. Caranya dengan membuka impor alat alat medis itu semudah mungkin, bea dan pajak semurah mungkin dan biarkan Rakyat menjual ayamnya, memecah tabungannya, urunan bergotong royong untuk kesehatan bersama serta untuk kemenangan Indonesia melawan Corona," seru Adian.

Quote