Ikuti Kami

Adian Minta Matangkan Perencanaan & Perhitungan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Untuk Pedesaan

Adian menekankan pentingnya langkah strategis dalam pelaksanaan program tersebut.

Adian Minta Matangkan Perencanaan & Perhitungan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Untuk Pedesaan
Anggota DPR RI Adian Napitupulu.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Adian Napitupulu mengkritik program pembangunan 3 juta rumah untuk pedesaan.

Adian menilai program ini memerlukan perencanaan dan perhitungan yang matang sebelum diumumkan kepada publik.

Selain itu Adian menekankan pentingnya langkah strategis dalam pelaksanaan program tersebut.

“Sederhana, hitung dulu baru ngomong. Jangan ngomong dulu baru ngitung. Ini problem,” ujar Adian dalam pernyataannya yang disiarkan di YouTube Kompas TV, Rabu (15/1). 

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh

Ia mengingatkan bahwa pengumuman tanpa perhitungan yang jelas dapat menimbulkan dampak negatif, termasuk kerugian bagi pihak-pihak terkait, seperti pengembang perumahan.

“Kenapa? Nanti akan ada rumah gratis. Tahu gak korbannya dari omongan seperti itu? Pengembang, segala macam. Dibatalkan pembelian, DP ditarik, banyak sekali,” kata Adian.

Menurutnya, masalah ini bisa dihindari jika kementerian terkait melakukan analisis yang komprehensif sebelum menyampaikan rencana besar seperti ini ke publik.

“Jangan sampai ada pihak yang merasa dirugikan hanya karena perencanaan yang kurang matang,” tambahnya.

Adian juga menyoroti kesiapan pemerintah dalam mendukung pengembang perumahan rakyat. Ia memberikan contoh, dengan target 3 juta rumah, berarti rata-rata pengembang hanya akan mendapatkan sekitar 270 unit per pengembang jika dibagi rata.

“Siap gak 3.700 pengusaha pengembang perumahan rakyat ini cuma dapat 270 rumah per pengembang? Kalau dibagi rata dengan target, masuk gak itungannya?” ujarnya.

Selain itu, Adian meminta agar kementerian memberikan penjelasan yang lebih rinci terkait spesifikasi rumah yang akan dibangun.

Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur

Hal ini dianggap penting untuk memastikan program tersebut benar-benar dapat dijalankan dengan baik sesuai kebutuhan masyarakat.

“Jangan-jangan mereka tidak punya kemampuan membangun rumah di area perkotaan, lalu kita kasih space perkotaan, gagal lagi. Di desa mangkrak, di kota mangkrak, habis uang negara,” tandas Adian seperti yang dikutip melalui laman Pikiran Rakyat. 

Untuk itu Adian berharap pemerintah tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas dari rumah yang dibangun.

Ia mengingatkan bahwa pembangunan perumahan tidak hanya tentang memenuhi target, tetapi juga memastikan rumah-rumah tersebut dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat.

Quote