Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu memaparkan mengenai tiga jenis alat kesehatan (alkes) yang dibutuhkan rakyat Indonesia, khususnya ditengah pandemi Corona alias Covid-19.
Aktivis 1998 itu mengatakan, jika mengikuti standar WHO maka idealnya masker 3 ply sekali pakai harus di buang.
Baca: Adian Minta Menteri BUMN Ungkap Siapa Mafia Alkes
"Dengan populasi 260 juta jiwa kira kira perhari kita butuh berapa Masker? Kita anggap saja prioritas kebutuhan Masker perbulan adalah 30% dari populasi yaitu 78 juta masker perbulan. Kalau wabah Corona sampai bulan Juli berarti kebutuhan masker Mei ke Juli sekitar 234 juta masker," ujar Adian.
Soal baju APD, Adian mengasumsikan ada 200.000 tenaga kesehatan mulai dari Dokter, perawat, supir ambulance, administrasi Rumah Sakit hingga Puskesmas dan relawan yang bekerja 24 jam terkait penanganan virus Corona.
"Dari angka asumsi itu berapa kebutuhan APD per hari? Jika menggunakan standar kesehatan maka APD untuk penanganan virus yang sangat menular seperti Corona hanya bisa di gunakan sekali pakai lalu di hancurkan (virus Corona menurut National Intitute of Health USA bisa hidup di bahan plastik selama 3 hari).
Dengan demikian maka dalam satu bulan paling tidak 200.000 orang x 30 hari, berarti di butuhkan minimal 6 juta APD. Kalau di hitung Mei ke Juli sekitar 18 juta APD," ungkap Adian.
Lalu soal Rapid Test, Adian membandingkan beberapa data yang dia dapatkan dari berbagai negara. Spanyol, yang populasi nya 46 juta jiwa membeli Rapid Test sebanyak 5,5 juta pcs. Kuwait, populasi 4 juta jiwa membeli 30.000.000 Rapid test atau tiap jiwa dapatkan 7 hingga 8 rapid test sampai wabah Corona berlalu.
Baca: Banteng Pati Sumbang 2 Hotel Bagi Karantina PDP ODP Covid-19
Kemudian Belanda, Populasi 17 juta jiwa membeli sekitar 7,5 juta Rapid test atau sekitar 40 an % dari total populasi. Sementara India, populasi 1,3 Milyar jiwa membeli 150.000.000 rapid test atau sekitar 11,5 % dari Populasi.
"Bagaimana Indonesia? Kita andaikan saja Indonesia membeli Rapid Test 10% dari populasi 260 juta, maka sejak ditetapkannya situasi Darurat Corona 29 Febuari hingga hari ini, seharusnya sudah siap 26 juta pcs Rapid Test," papar Adian.
Adian melanjutkan, kalkulasi itu baru terkait dengan 3 jenis alkes. Sedangkan Ventilator, PCR, Disinfektan dan sekian banyak kebutuhan lainnya belum dihitung.
"Apakah negara sanggup menyiapkan itu semua dalam waktu cepat? Kalau sanggup silahkan tutup impor, kalau tidak mampu ya rangkul seluas dan sebanyak mungkin importir dan mengikat mereka dengan kontrol yang kuat dalam kualitas, distribusi dan harga jual," ujar Adian.