Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan indeks UMKM yang diprakarsai BRI bisa membantu pengambil serta perumus kebijakan agar lebih akurat dalam membuat keputusan.
Alasannya, lanjutnya, indeks tersebut memuat data terukur dan potret kondisi terkini UMKM di berbagai sektor.
Baca: Endro: Semangat Kepemimpinan Bung Karno Teladan Saat Pandemi
“Melalui kebijakan publik yang berbasis pada data yang akurat tersebut, kami yakin ke depannya program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah untuk UMKM akan lebih tepat sasaran dan tepat guna,” ujar Adisatrya di Jakarta, Jumat (13/11).
Peluncuran indeks usaha mikro, kecil, dan menengah milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. disambut positif Komisi VI DPR RI selaku komisi yang bertugas di bidang Koperasi dan UKM. Indeks tersebut dinilai bisa membantu akselerasi pemberdayaan UMKM agar berjalan lebih efektif dan efisien di masa mendatang.
BMSI adalah indeks yang dibuat BRI untuk menilai kondisi pelaku UMKM saat ini dan ekspektasi mereka hingga kurun 3 bulan mendatang. Indeks ini terdiri atas dua indikator yakni Indeks Aktivitas Bisnis (IAB) dan Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB).
BMSI akan dipublikasikan rutin setiap kuartal oleh BRI, dan diharap bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan jika hendak memberikan bantuan, stimulus, serta pengembangan UMKM.
Baca: Eri-Armudji Beri Perhatian Nyata Pada RT, RW & LPMK
Berdasarkan publikasi BSMI pertama di kuartal III tahun ini, terlihat bahwa kondisi pelaku usaha mikro dan kecil saat ini sudah mulai bangkit. Indeks UMKM tercatat naik dari 65,5 menjadi 84,4 per September 2020.
BSMI juga merekam ekspektasi pelaku UMKM yang meningkat hingga 109,3 untuk kuartal IV/2020. Peningkatan ini menandakan adanya optimisme pengusaha akan perbaikan kondisi ekonomi mulai akhir tahun ini.