Cilacap, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto, bekerja sama dengan perusahaan BUMN PT Kereta Api Indonesia, menggelar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat Kabupaten Cilacap dengan tema “Kereta Cepat untuk Indonesia Maju” di NS Hotel Cilacap, Minggu (18/12).
Adisatrya menyampaikan, Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) merupakan proyek infrastruktur strategis nasional yang dikerjakan oleh PT KCIC dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan di daerah.
“Hadirnya KCJB, menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal. KCJB menjadi pionir kereta api cepat di Indonesia dan merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara.” jelas Adisatrya.
Baca: Lasarus Minta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tepat Waktu
Adisatrya mengungkapkan, proyek KCJB yang mulai dibangun sejak Tahun 2016 memiliki panjang trase 142,3 km dengan 4 stasiun pemberhentian dan 1 depo
Saat ini progres fisik/konstruksinya sudah mencapai 91,7% dan ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2023. Selain itu, proyek KCJB juga berkontribusi terhadap serapan 13.477 tenaga kerja lokal dan terjadi transfer teknologi dari China ke Indonesia
“Dengan rencana operasi KCJB 68 perjalanan/hari dan kecepatan 350 km/jam, maka perjalanan Jakarta-Bandung menjadi lebih singkat & fleksibel untuk aktivitas yang lebih maksimal. Apalagi, setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah,” ungkap Adisatrya.
Adisatrya menambahkan, Komisi VI DPR RI telah meminta kepada Kementerian BUMN untuk memastikan bahwa proyek KCJB dapat selesai tepat waktu, tepat biaya, tepat kualitas, dan tepat guna.
Baca: Ananta: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Transportasi Modern
“Saya mendorong komitmen PT KAI dan PT KCIC untuk menyelesaikan proyek KCJB sesuai target waktu operasi yang telah ditetapkan, yaitu bulan Juni 2023. KAI dan KCIC harus menggunakan anggaran pembangunan KCJB, sesuai dengan peruntukannya dengan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance,” ujar Adisatrya.
Lebih lanjut, Adisatrya juga berharap kereta cepat bisa dikembangkan di wilayah lain di Indonesia. Hambatan dalam pembangunan proyek KCJB, harus menjadi pembelajaran bagi Pemerintah dalam pengembangan proyek kereta cepat tahap berikutnya.
Adisatrya mengajak masyarakat sebagai WNI, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan infrastruktur transportasi di Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta menumbuhkan perekonomian Indonesia.