Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Jatim Agus Black Hoe Budianto, menilai pemerataan pembangunan tidak boleh hanya fokus pada wilayah perkotaan atau pusat pemerintahan, melainkan juga harus menjangkau daerah-daerah pinggiran yang selama ini kurang tersorot.
Untuk itu dia menekankan bahwa infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan kecil, dan drainase seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah provinsi dan kabupaten.
“Pemerataan pembangunan adalah amanat konstitusi dan tugas utama wakil rakyat. Infrastruktur desa harus menjadi prioritas karena berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat,” kata Agus, Selasa (29/04/2025).
Lebih lanjut, Agus Black Hoe juga menyampaikan bahwa Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jatim akan terus mengawal dan mendorong agar program-program infrastruktur provinsi menyentuh titik-titik strategis di desa, terutama yang memiliki nilai urgensi tinggi dan menyangkut hajat hidup warga.
Menurut Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut, pembangunan infrastruktur di tingkat desa tidak hanya soal kenyamanan dan aksesibilitas, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ketika akses jalan memadai, distribusi barang, mobilitas warga, hingga kegiatan pendidikan dan kesehatan akan berjalan lebih baik.
Selain itu, ia menilai bahwa partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah desa juga sangat dibutuhkan dalam merancang usulan-usulan pembangunan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat bisa terus diperkuat dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur.
Dia juga menegaskan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan, khususnya terkait infrastruktur dasar yang menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga.
Bahkan, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Tanjungsari, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, dia menemukan kondisi jalan desa yang belum tersentuh pembangunan secara maksimal.
Ia menyebutkan bahwa kondisi infrastruktur seperti ini masih kerap ditemukan di sejumlah titik pedesaan.
Dari pantauan langsung di lokasi, Agus mendapati bahwa pembangunan paving jalan di salah satu ruas desa belum tuntas. Warga menyampaikan keluhan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan beberapa titik kegiatan masyarakat, termasuk pasar desa dan pusat pelayanan publik.
Menanggapi hal itu, Agus Black Hoe menyatakan bahwa dirinya akan memperjuangkan agar pembangunan infrastruktur tersebut dapat diprioritaskan dalam alokasi anggaran tahun depan.
“Hasil pertemuan dengan masyarakat desa setempat, ada jalan yang pembangunan paving belum selesai. Insya Allah akan kami prioritaskan di tahun depan,” tegasnya,
“Di Desa Tanjungsari keguyuban masyarakat begitu terlihat, antar masyarakat, antar perangkat, termasuk berbagai kegiatan keagamaan yang masih berjalan dengan baik. Hal ini patut untuk diapresiasi,” pungkasnya.