Semarang, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan ejarah merupakan salah satu hal penting dalam suatu negara.
Di negara-negara maju, Sejarah menjadi pondasi dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
"Di negara-negara maju, Sejarah menjadi pondasi utama, tidak pernah terlupakan. Setiap kejadian di negara besar tersebut semuanya dicatat menjadi pondasi untuk bergerak lebih maju," kata Agustina Wilujeng Pramestuti saat membuka workshop Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Sejarah Bung Karno di Hotel Quest Kota Semarang, Jumat (2/12).
Baca: Orasi di UBK, Puan Ajak Pemuda Teruskan Cita-Cita Bung Karno
Melalui kegiatan ini diharapkan para guru sejarah dapat membuat media pembelajaran yang menarik. Sebab kondisi sekarag menganggap pendidikan sejarah adalah sektor yang tidak banyak minat, tetapi di negara maju sejarah justru menjadi pondasi utama untuk membuat suatu kebijakan di masa depan.
Dalam workshop yang diikuti mahasiswa pendidikan Sejarah Unnes dan para guru mata pelajaran Sejarah itu, Agustina Wilujeng juga mengingatkan agar para guru maupun calon guru memberikan contoh yang baik kepada siswa-siswinya.
"Jadi seorang guru dalam bahasa jawa itu harus bisa digugu dan ditiru setiap perilakunya," lanjutnya.
Seorang peserta, Nastain, yang merupakan guru Sejarah di SMA 12 Semarang menyatakan apresiasinya terhadap workshop tersebut lantaran dapat memberikan pengetahuan soal bagaimana menanamkan nasionalisme kepada anak-anak. Menurutnya, mempelajari Sejarah sangat penting.
Baca: Puan Ajak Parlemen Korea Kolaborasi Kepemimpinan di Asia
"Karena hidup kita itu belajar dari masa lalu. Dari semua yang ada di bumi, itu pasti Sejarah, Al-Qur'an juga Sejarah. Semua tuntunan di bumi juga Sejarah karena tidak ada tuntunan yang datang dari masa sekarang, pasti dari pengalaman di masa lalu," ujarnya.
Sekretaris Dinas pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta dalam sambutannya mengatakan, dengan melihat sejarah masa lalu bisa digunakan untuk mengambil kebijakan ke depan.
Seperti misalnya mencontoh jiwa nasionlisme, dan semangat bersatu dari sosok Bung Karno. Menyadari dengan bersama-sama menjadi berbeda, itulah yang diperjuangkan Bung Karno.