Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkap rencana perusahaan memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta ke Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Ima Minta Oknum ASN yang Paksa PPSU Berutang Segera Dipecat!
Hal itu agar kantor pusat Pertamina berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mendukung upaya pemerataan pembangunan.
"Kira-kira nanti Jakarta itu hanya kantor perwakilan. Nah yang mungkin yang harus pindah pertama itu PT Kilang Pertamina dan PT Pertamina Hulu Energi," ujar Basuki di Balikpapan seperti dikutip Antara, Selasa (12/7).
Sebenarnya, Pertamina sudah memiliki sejumlah kantor di Balikpapan. Dari industri hulu migas antara lain ada PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur. Dari industri hilir migas ada PT Kilang Pertamina Balikpapan, Pertamina Gas (Pertagas), Pertamina Patra Niaga, hingga Pertamina Shipping.
Di Balikpapan, Pertamina juga memiliki kawasan perumahan dan apartemen, lengkap dengan berbagai sarana olahraga seperti lapangan tenis, lapangan basket, kolam renang, hingga lapangan golf.
Tak hanya itu, perusahaan juga memiliki Stadion Parikesit yang menjadi markas klub Persiba. Kini, lahan di atas stadion itu sudah dibangun bengkel kerja untuk kilang yang baru.
Selama ini, sambung Basuki, Pertamina menyewa kantor di atas lahan seluas 92 ribu meter persegi di Jakarta dengan nilai sewa Rp328 miliar. Kantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
"Bayangkan kalau 92 ribu meter persegi itu kita bangun di Balikpapan, di Kaltim, ini kan sesuatu yang akan memeratakan," lanjutnya.
Rencananya, kantor pusat Pertamina di Balikpapan akan dibangun di pesisir Teluk Balikpapan.
Baca: Ada yang Mulai Soak, Bupati Markus Waran Bakal Rombak 'Kabinet' Secepatnya
"Saya kira yang bisa segera membangun ya Pertamina. Kita kan banyak kegiatan disini. Yang penting Pak Wali Kota dukung, sudah pasti deh," ujarnya.
Terkait IKN, Pertamina berencana membangun kawasan resor (resort) hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D center) di kawasan IKN.
"Pertamina menargetkan sebelum Agustus 2024 akan ada investasi yang terwujud," ujarnya.