Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan penyebab serapan anggaran yang berantakan lantaran banyak proyek abu-abu.
Baca: Sabotase? Ahok Heran Tanki Tebal Pertamina Bisa Kena Petir
Hal itu, lanjut Ahok, akibat tidak sedikit pejabat yang enggan memegang sebuah proyek untuk mensejahterakan masyarakat.
Padahal, Ahok mengungkap bahwa pejabat sudah disumpah untuk memutuskan sesuatu yang berguna bagi keberlangsungan masyarakatnya.
Dikutip dari kanal Youtube Panggil Saya BTP yang diunggah pada Minggu (20/11), Ahok menceritakan bagaimana perspektifnya mungkin tak sama dengan orang lain.
"Pertama, saya bukan lawyer dan saya juga bukan aparat penegak hukum. Tentu masing-masing mempunyai perspektif yang berbeda," ujarnya.
"Tapi saya mau menceritakan, ini memang sebuah apa ya. Akibat reformasi, ini adalah hal yang membuat kita jadi ragu-ragu," sambungnya.
Ahok pun menjelaskan bagaimana dirinya selama menjadi anggota DPR, dirinya melihat jika banyak pejabat yang tidak mau bertanggung jawab.
"Bahkan bisa contoh waktu saya di DPR itu. Kita keluarkan, saya lupa undang-undang semacam diskresi untuk pejabat," jelasnya.
"Sering sekali terjadi waktu kita di Pemda, pejabat yang pembuat komitmen atau yang bertanggung jawab ini tidak mau," sambungnya.
Diungkapkan oleh Ahok bahwa para pejabat tak ingin mengemban tanggung jawab terkait proyek yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat.
Ahok menerangkan hal tersebut menjadi salah satu sebab serapan anggaran jadi berantakan.
Baca: Ima: Rehabilitasi Sekolah di Era Ahok Dilakukan Secara Total
"Banyak sekali pejabat yang lebih baik, enggak mau pegang proyek deh. Enggak mau pegang tanggung ini," ungkapnya.
"Dari pada nanti penegak hukum tangkap. Apalagi agak abu-abu gitu kan, akibatnya banyak sekali serapan anggaran kita yang berantakan," sambungnya.
Ahok menuturkan jika pejabat kerap ketakutan untuk memegang proyek yang pada akhirnya melanggar sumpah yang telah dipegang.
"Karena bagi kita, kalau bicara jujur," ujarnya. Dilansir dari pikiranrakyat.