Jakarta, Gesuri.id - Politisi dari PDI Perjuangan Amithya Ratnaggani Sirraduhita, resmi menjadi nahkoda baru sebagai Ketua DPRD Kota Malang periode 2024-2029. Perempuan yang akrab disapa Mia itu, kini berhasil mengikuti jejak sang ibu.
Diketahui, dalam momen pelantikannya, Mia sempat berhenti berbicara dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua DPRD Kota Malang. Dengan nada lirih diikuti isak tangis, Mia menyebut nama ibunya, Sri Rahayu yang pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang periode 1999-2004.
Bagi Mia, momentum ini sangat emosional baginya. Sebab, ia bisa berada di posisi sekarang mengikuti jejak sang ibu dan disaksikan langsung oleh ibunya.
"Ada di titik ini, saya bisa disaksikan orangtua. Itu membuat saya merasa ini sebagai pencapaian luar biasa, sangat terharu," ujar Mia, Kamis (24/10/2024).
Bukan jalan yang mudah bagi Mia bisa mencapai titik ini. Sebelumnya, ia harus berjibaku untuk kembali terpilih sebagai anggota legislatif periode 2024-2029.
Setelah itu, ia juga harus menemui jalan terjal lagi dimana masih ada seleksi tiga nama calon Ketua DPRD Kota Malang, yakni Mia, Harvard dan Made. Setelah itu, ia pun akhirnya ditunjuk oleh partai untuk mengemban tugas besar sebagai Ketua DPRD Kota Malang.
Mia merupakan perempuan asli Malang kelahiran tahun 1984. Ia sempat mengenyam pendidikan di SMPN 3 Malang, SMAN 3 Malang serta menempuh S2 di Universitas Brawijaya (UB) di jurusan Magister Kajian Wanita.
Jejak politik Mia cukup membanggakan. Di mulai pada 2009 silam, dimana saat itu ia menjadi Staf Ahli DPR RI di Senayan, Jakarta. Selama menjadi staf ahli, ia banyak belajar di DPR RI dan lingkungan politik PDI Perjuangan. Total, ia mengemban tugas sebagai staf ahli selama 10 tahun dan sudah banyak makan asam garam di dunia perpolitikan.
Kemudian, di tahun 2019, ia masuk ke dunia politik Kota Malang dan berhasil menjadi anggota DPRD Kota Malang. Karir politiknya cukup cemerlang, ia kala itu langsung menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kota Malang periode 2019-2024. Jika di total, setidaknya ia sudah 15 tahun lamanya berkecimpung di dunia perpolitikan.
Mia yang masuk jajaran Dapil Kedungkandang, Kota Malang menjadi andalan masyarakat. Hal ini dibuktikan, ia berhasil meraup hampir empat ribu suara dan berhak duduk di kursi DPRD Kota Malang.
Sebagai politikus perempuan, Mia dinobatkan sebagai wakil generasi muda. Banyak peran yang sudah ia kerjaan selama masuk dalam dunia perpolitikan, khususnya di Kota Malang.
Mia, selama ini terus memperjuangkan pemerataan pendidikan di semua level. Bahkan, ia sudah menyusun roadmap untuk pemerataan akses dan fasilitas pendidikan, program Indonesia pintar dan beasiswa sekolah/kuliah hingga fasilitasi dan pembinaan kelompok belajar.
Bukti nyatanya, ia juga sudah melakukan penyaluran bantuan PIP dan Beasiswa kepada seluruh pelajar. Pada tahun 2021 ada 70 beasiswa SMA sederajat dan 60 beasiswa perguruan tinggi yang ia salurkan, tahun 2022 ia membagikan 115 beasiswa SMA sederajat dan 88 beasiswa perguruan tinggi, kemudian di tahun 2023 ia berhasil menyalurkan 106 beasiswa SMA sederajat dan 199 beasiswa perguruan tinggi. Setidaknya, total sudah ada 638 beasiswa yang berhasil ia salurkan.
Bahkan, sebagai politikus perempuan, Mia juga getol dalam mengawal keadilan dan kesetaraan gender.
Sebagai politikus perempuan, tentunya Mia pastinya sangat siap untuk memimpin tahta tertinggi DPRD Kota Malang periode 2024-2029.
Kini, setelah resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Malang, tentu ia memiliki program prioritas. Diantaranya, yakni terkait kesehatan, pendidikan hingga perekonomian.
"Kalau soal ekonomi, tentu kita kembangkan UMKM dan upaya untuk menciptakan UMKM yang berdaya saing tinggi," ungkapnya.
Ia juga mengaku, siap untuk bekerja sama dengan eksekutif, yakni Pemkot Malang untuk melanjutkan program RPJMD dan meningkatkan Kota Malang ke level dunia.
"Pemkot Malang adalah mitra kami yang akan bekerja ke depan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Malang," pungkasnya.
https://timesindonesia.co.id/pemerintahan/515514/amithya-ratnaggani-nahkoda-baru-dprd-kota-malang-ikuti-jejak-sang-ibu