Tangerang, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Ananta Wahana menyebut kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mewujudkan mimpi Indonesia memiliki transportasi massal modern.
Baca: Puan Maharani Gandeng Megawati di Resepsi Kaesang-Erina
Menurut Ananta, hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
Kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu juga, kata Ananta, mendorong generasi muda bangsa Indonesia untuk menguasai teknologi dalam membangun masa depan infrastruktur modern Tanah Air.
“KCJB ini mimpi bangsa kita yang terwujud. Dan akan membuka wawasan juga menjadi inspirasi bagi generasi muda kita soal penguasaan teknologi transportasi massal modern,” ungkap Ananta, saat sosialisasi KCJB “Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju” diikuti ratusan tokoh perumahan di Tangerang Raya, bertempat di Hotel Horison Grand Serpong, Tangerang, Banten, Minggu (11/12).
Lantaran itu, lanjut Ananta, sebagai pionir kereta api cepat di Indonesia, KCJB menjadi pusat keunggulan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk ditempa menjadi generasi pertama yang mampu mengoperasikan sarana dan prasarana kereta api cepat di Indonesia.
Anggota DPR RI Dapil Banten III itu juga berharap KCJB mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia.
“KCJB turut berkontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional. Dengan menciptakan konektivitas unggulan antar kota yang dipadukan dengan pengembangan transportasi terintegrasi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ananta menjelaskan, bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini bukan bantuan China. Proyek ini merupakan kerja sama antara perusahaan yang tergabung dalam konsorsium dengan nama Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).
Menurut dia, terdapat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Wijaya Karya sebagai perusahaan konstruksi, PT Perkebunan Nusantara VIII sebagai pemilik mayoritas lahan, Jasa Marga yang berpengalaman mengelola jasa asuransi perjalanan dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang saat ini menjadi pimpinan proyek.
“Mereka semua berinvestasi, jadi bukan program bantuan, tapi murni bisnis dengan skema B2B (business to business),” ungkapnya.
Diketahui, proyek KCJB mulai pembangunan sejak tahun 2018, proyek KCJB semakin berprogres menuju fase operasional pada Juni 2023.
Baca: Sekjen Hasto: Partai Bukan Hanya Sekedar Alat Kekuasaan
KCJB dibangun oleh 7 perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok yang telah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur global dan tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium atau HSRCC.
Saat ini progres konstruksi pembangunan KCJB sudah mencapai 91,7%.
Dengan adanya KCJB, waktu yang dibutuhkan untuk bepergian dari pusat Kota Jakarta ke pusat Kota Bandung hanya sekitar 1 jam saja.