Surabaya, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menolak keras rencana pembukaan kebun binatang malam hari (Night Zoo) oleh oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Anas mengkhawatirkan dampak terhadap kelangsungan hidup satwa yang saat ini menjadi koleksi KBS.
"Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah,"kata Anas, Kamis (2/2).
Anas pun menyesalkan rencana Night Zoo yang jalurnya melewati kandang harimau. Menurutnya hal itu akan menganggu kenyamanan satwa waktu istirahatnya.
Baca: Anas Minta Pemilik Kafe Sediakan Lahan Usaha Untuk UMKM
Satwa biasanya, kata dia, saat memasuki senja mereka akan bersiap untuk beristirahat.
"Ini jelas akan terganggu. Satwa ini juga butuh istirahat layaknya manusia,"ujarnya.
Dengan demikian, Anas juga mengingatkan fungsi lain bahwa KBS itu bukan cuma kebun binatang icon kota Surabaya yang sudah sangat terkenal. Namun KBS juga menjadi hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
"Itu akan mengganggu habitat burung migran, yang menjadikan hutan kota KBS, sebagai tempat tinggal mereka," terang politisi PDI Perjuangan tersebut
Anas Karno memprotes cara PDTS KBS yang dinilainya mengabaikan nasib satwa hanya untuk menambah penghasilan.
"Apakah rencana ini sudah dikaji secara mendalam dengan para ahli fauna? Bagaimana dampaknya terhadap satwa secara jangka panjang nantinya. Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan, namun mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja," tegasnya. Apalagi menurut Anas, nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Begitu pula dengan jam operasional.
"Kalau untuk mendapatkan tambahan pendapatan, tidak akan maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut Anas mengatakan, lebih baik PDTS KBS melakukan pembenahan lay out, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Sehingga menarik minat wisatawan.
Misalnya membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur yang sama.
Baca: Gus Nabil: IPNU-IPPNU Bangun Teknokrasi & Skill Kepemimpinan
"Tidak seperti sekarang semrawut. Orang yang belum pernah ke KBS akan kesulitan mau melihat seluruh koleksi satwa. Karena letaknya yang tidak berada dalam satu jalur," ujarnya.
"Melainkan secara terpisah. Bisa dengan memanfaatkan aset-aset milik Pemkot Surabaya, yang belum terpakai. Satwa koleksinya juga harus khusus. Yaitu satwa yang biasa beraktifitas saat malam hari. Tidak bercampur seperti di KBS," jelasnya.
Anas juga menegaskan dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil PDTS KBS terkait rencana Night Zoo.
"Kita akan panggil manajemen PDTS KBS," pungkasnya.