Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi X Andreas Hugo Pareira manyampaikan saat peristiwa tragedi Kanjuruhan terjadi, sepakbola Indonesia berduka, dan dunia pun menunjukan empatinya pada Indonesia.
Baca: Soal Banjir Jakarta, Sekjen Hasto: Biar Nasdem yang Jawab
Peristiwa ini pun, lanjutnya, harus diakui mencoreng wajah persepakbolaan Indonesia, di tengah upaya Indonesia untuk mengangkat prestasi dan menjadi tuan rumah berbagai event sepakbola internasional, terutama menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Hal itu disampaikan Andreas melalui rilis yang diterima, Senin (10/10) malam.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu peristiwa Kanjuruhan berpotensi merusak citra Indonesia, oleh karena itu langkah cepat presiden Jokowi untuk berkomunikasi langsung dengan Presiden FIFA sebagai otoritas tertinggi penanggung jawab sepakbola dunia adalah langkah strategis untuk menyelamatkan wajah sepakbola Indonesia di mata internasional.
"Kita pun harus mengakui bahwa dalam sepakbola profesional dan pengelolaan ekosistem sepakbola sebagai industri, masih banyak titik lemah, salah satunya adalah manajemen event kompetisi," ungkapnya.
"Oleh karena itu keterbukaan Indonesia untuk membuka diri, dan kesediaan FIFA untuk terlibat dalam transformasi sepakbola Indonesia adalah langkah yanga patut diacungi jempol untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang makin menyedihkan," katanya.
Baca: Tak Campuri Nasdem Capreskan Anies, Hasto: Hanya soal Etika
Bagaimanapun FIFA juga membutuhkan Indonesia dengan pasar penggemar sepakbola berjumlah ratusan juta.
"Kita berharap pelibatan FIFA dalam transformasi sepakbola Indonesia ini menjadi "point of return" bagi dunia sepakbola Indonesia, baik dari segi pembinaan prestasi, pengelolaan pertandingan, perwasitan, maupun aspek aspek lainnya untuk menjadi lebih profesional sejajar demgan negara-negara lain di dunia persepakbolaan," tutupnya.
Kurator: Fransiska S.