Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPRD Bangka Belitung Imam Wahyudi, mengatakan tidak lama lagi masyarakat Desa Labu maupun masyarakat Kecamatan Puding dan sekitarnya akan memiliki jembatan penghubung Puding-Desa Labu yang baru. Jembatan ini akan menjadi pengganti jembatan lama yang sudah ambruk.
“Kami sudah melakukan pembahasan dengan Banggar. Sehari sebelumnya dengan mitra kami Komisi III, salah satunya Dinas PU juga sudah kita bahas soal nasib jembatan penghubung di Desa Labu,” ujarnya, baru-baru ini.
Bahkan sebelum melakukan pembahasan di Banggar, kata Ustadz Imam sapaan politisi PDI Perjuangan ini, Komisi III DPRD Babel sudah berkunjung dan melihat langsung kondisi jembatan yang ambruk di Desa Labu.
“Kita banyak dapat masukan dan laporan warga yang minta jembatan tersebut diganti atau diperbaiki. Kebetulan lokasi jembatan itu berada di Daerah Pemilhan (Dapil) saya di Desa Labu Kecamatan Puding Besar,” ungkap Ustadz Imam.
Jembatan tersebut, kata Ustadz Imam, selain menjadi lalulintas transportasi pribadi maupun umum masyarakat Kecamatan Puding, jembatan tersebut juga menjadi aksses truk-truk pengangkut hasil pertanian termasuk juga truk-truk kelapa sawit.
“Kita dari Komisi III segera mensikapi keadaan yang sangat darurat ini. Karena itu kita mengusulkan ke Komisi III bahwa di Tahun 2025 nanti minta dianggarkan oleh Pemprov Babel,” tukas Ustadz Imam.
Usulan Komisi III ini akhirnya disetujui dalam Rapat Banggar, tahun 2025 nanti akan dibangun jembatan pengubung Puding-Labu senilai Rp 15 miliar.
“Alhamdulilah disetujui Komisi III, dan juga dibahas di Banggar, Insya Allah tahun depan jembatan itu akan kita bangun. Tujuannya supaya masyarakat Desa Labu dan sekitar Kecamatan Puding bisa segera melewati jembatan tersebut. Semoga 2025 berhasil dan kita semua bisa melewati jembatan baru itu,” tukas Ustadz Imam.
Sebelumya pada Kamis (31/10/2024), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengadakan rapat Badan Musyawarah (Banmus).
Rapat ini dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bangka Belitung, Fery Afriyanto, serta para pejabat terkait dari Pemprov Bangka Belitung termasuk kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Saat itu anggota Komisi 3 DPRD Bangka Belitung, menyoroti kondisi jalan dan jembatan di Desa Labu Jembatan Puding yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Jembatan itu terancam roboh akibat overload, terutama karena banyaknya aktivitas dari pabrik kelapa sawit di sekitarnya.
Disebutkan masyarakat Desa Labu, bahwa jembatan itu sudah ada lebih dari 30 tahun dan sangat mendesak untuk diperbaiki.
“Jika tidak cepat tanggap, akses masyarakat dari Labu, Nibung, dan sekitarnya akan terputus, yang memaksa kami masyarakat di sini harus memutar jauh melalui Simpang Kelapa,,” ujar Burhan, salah satu warga Desa Labu menyampaikan keluhan kepada salah satu anggota Komisi III DPRD Babel Imam Wahyudi, saat melakukan kunjungan ke lokasi jembatan ambruk tersebut.
Menyikapi banyaknya laporan dan keluhan masyaraakt inilah, kata Ustadz Imam, akhirnya Komisi III bertekad untuk mengusulkan pembaungunan jembatan baru penghubung Puding-Labu.
“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat tentang kondisi jembatan ini yang tidak bisa ditahan lama, apalagi saat hujan. Karena kita anggap penting, maka harus segera dibangun,” pungkas Ustadz Imam.
Sumber: www.trasberita.com