Jakarta, Gesuri.id - Jhonny Simanjuntak Politikus PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengritik keras rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).
Anies direncanakan akan mulai menerapkan PSBL dari Rukun Warga (RW) yang masuk dalam zona merah.
Baca: Presiden Bahas Covid dan 'New Normal' Dengan Tokoh Agama
Pasalnya wacana PSBL yang akan diterapkan setelah masa berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat rencana new normal yang sudah digaungkan sebelumnya oleh Pemerintah Pusat bisa mental.
Ketimbang harus melakukan karantina lokal ini, Jhonny lantas meminta Anies rutin memberikan himbauan melalui pengeras suara atau toa banjir yang pernah dibeli Pemprov DKI kepada warga untuk mengenakan Masker saat keluar rumah, rutin mencuci tangan dan tetap menjaga jarak aman.
Cara ini menurut Jhonny lebih mudah ketimbang melakukan karantina lokal.
"Kita sudah masuk kepada new normal atau pelonggaran PSBB. Kemudian juga sosialisasi intensif. Kan kemarin ada pengadaan toa tuh buat banjir, itu saja digunakan buat himbauan," kata Jhonny saat dihubungi Selasa (2/6).
Pemprov DKI akan mengkarantina 62 Rukun warga (RW) yang masuk dalam daftar zona merah penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Menurut Jhonny cara pencegahan seperti ini tidak relevan, sebab kata dia saat ini penularan Corona sudah hampir merata di Ibu Kota. Jadi kalau mau karantina lokal maka dipastikan hampir seluruh RW di Ibu Kota akan melakukan hal yang sama.
"Substansi pencegahan terhadap penularan Covid-19 itu kurang relevan kalau hanya 62 RW yang katanya zona merah itu. Karena menurut saya, pola penularannya itu kan hampir di semua RW," pungkasnya.
Baca: Basarah Tegaskan Tak Ada Ruang Untuk PKI Bangkit !
Tak hanya itu, tempat-tempat keramaian seperti Pasar ataupun perkantoran juga menjadi lokasi rawan penularan karena kerap terjadi kerumunan. Hal ini kata Jhonny juga tak boleh luput dari pengawasan Pemprov DKI.
"Tempat kerumunan yang potensial akan kerumunan itu di pasar, di kantor, di pabrik, yang sebenarnya Pemprov harus perhatikan ke sana,"ucapnya.
Jhonny sendiri pesimis kalau PSBL ini bisa berjalan efektif, jadi ketimbang menerapkan aturan ini, dia meminta Anies gencarkan sosialisasi protokol kesehatan menyabut new normal.
"Masyarakat memang sudah paham tapi kita jangan anggap enteng. Penegakan terhadap peraturan itu memang harus lebih ketat karena selama ini menurut pengamatan saya ketika PSBB dibuat, penegakannya engggak tegas," tutupnya.