Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI Perjuangan Rio Sambodo menilai pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan soal jaminan pengurusan dokumen kependudukan warga terdampak perubahan nama jalan digratiskan, hanya retorika semata.
Baca: Sekjen Hasto: Jumlah Keluarga Ikut Pileg & Pilkada Dibatasi
"Itu kan hanya teori saja tentang rencana penanganan terhadap dampak perubahan jalan, sebagaimana kebiasaan Gubernur Anies yang selalu memudahkan persoalan dengan hanya bermodalkan retorika tapi mangkrak dalam kenyataan realisasinya," kata anggota DPRD DKI Fraksi PDI Perjuangan, Dwi Rio Sambodo, kepada wartawan, Senin (27/6).
Ia juga mengatakan dampak dari perubahan nama jalan bukan sekadar pembuatan KTP baru, melainkan harus mengubah kartu keluarga, surat tanah, hingga surat izin usaha. Dia mengatakan sebaiknya Pemprov DKI mengkaji secara matang.
"Libatkan warga dan komunikasikan dengan warga secara efektif sehingga warga tidak menjadi resah gelisah. Toh ini yang menjadi banyak persoalan tentang macetnya pemekaran wilayah di tingkat RT, RW, maupun kelurahan. Ya karena soal-soal begini. Mosok nggak mengkaji dan belajar dari persoalan sebelumnya," ucapnya.
"Tentang surat-surat yang berkaitan dengan kewenangan pemerintah pusat. Itu pertanyaannya gimana hubungan pusat daerah? Karena selama ini seringkali salah sambung dalam mengintegrasikan sinergi pembangunan pusat-daerah. Nggak semudah membalikkan telapak tangan lho. Contoh acuannya hubungan pusat daerah yang telah terjadi selama ini aja," imbuh dia.
Rio menduga perubahan nama jalan ini untuk pengalihan kegagalan Anies memimpin DKI selama lima tahun. Dia menyoroti capaian pembangunan rumah susun dari target 232 ribu baru tercapai 1 persen.
"Penanggulangan banjir yang belum ada 1 kilometer pun dikerjakan dari 17 kilometer dari total 33 kilometer aliran sungai baik dalam bentuk naturalisasi/normalisasi, ruang kelas baru siswa masuk sekolah yang tidak bertambah, Oke Oce yang punya target 200 ribuan tapi baru 6.000 UMKM yang terselesaikan," sambungnya.
Baca: Ketika Lembaga Survei Memotret Kinerja Mas Menteri
Rio menilai Anies lebih mengedepankan simbol-simbol tanpa diiringi hasil kerja. Anies juga dinilai mengerjakan cara kerja secara abstrak.
"Persis pola pembangunan ala kolonial yang berpusat di obyek-obyek tertentu," tutup Rio.