Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya menakuti masyarakat saja dengan mengatakan ingin memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Menurut Gembong, seharusnya Anies mengevaluasi sebelum menyatakan bakal memperpanjang PSBB.
"Ini evaluasi belum, kok sudah disampaikan pada publik mau diperpanjang dan sebagainya. Kan masih ada waktu untuk evaluasi dulu, jangan disampaikan pada publik, akhirnya kan jadi nakut-nakutin publik," kata Gembong, Jumat (17/4).
PSBB di ibu kota diketahui sudah dilaksanakan sejak Jumat (10/4) pekan lalu. PSBB akan berlangsung hingga 23 April mendatang.
Pernyataan bahwa kemungkinan PSBB di Jakarta diperpanjang sempat disampaikan Anies dalam rapat virtual dengan Tim Pengawas DPR RI Penanggulangan Covid-19 pada Kamis (16/4).
Baca: Kades Takut Salurkan Bansos? Mensos: Minta Bantuan Polisi
Lebih lanjut, Gembong mengaku sampai saat ini belum ada permintaan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghelat rapat evaluasi penerapan PSBB di ibu kota. Padahal, menurut dia, evaluasi PSBB bisa dilaksanakan kedua belah pihak dengan detail dan teliti.
"Itu akan membuat warga Jakarta tidak tenang, tidak nyaman. Tugas Pak Anies kan harus membuat warga Jakarta tenang, nyaman. Bukan membuat resah," lanjutnya.
Gembong juga menilai PSBB juga belum tentu akan berjalan efektif jika diperpanjang. Pasalnya, menurut dia, Pemprov DKI Jakarta masih kurang tegas dalam menjalankan aturan-aturan dalam PSBB sejauh ini.
"Diperpanjang pun tidak efektif kalau caranya masih seperti ini. Maka, hasil (PSBB) sekarang harusnya dievaluasi, ditelaah yang mendalam," tegasnya.
Anies sebelumnya memperkirakan pemberlakuan PSBB di Jakarta akan diperpanjang. Menurutnya, waktu 14 hari untuk PSBB belum cukup untuk menghentikan laju penyebaran virus corona (Covid-19).
Baca: Segera Siagakan Satuan Gugus Tugas di Kecamatan Hingga RT
"Hampir pasti PSBB diperpanjang, oleh sebab itu, ini sebagai satu fase. ini fase pertama, ini minggu pertama," kata Anies dalam rapat virtual bersama Tim Pengawas DPR RI Penanggulangan Covid-19, Kamis (16/4).
Berdasarkan data pemerintah pusat, ada 2.670 orang yang positif terinfeksi virus corona di DKI Jakarta hingga Kamis (16/4). Sebanyak 244 di antaranya meninggal dunia dan 202 dinyatakan sembuh dari Covid-19.