Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak, mempertanyakan ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam setiap agenda legislatif dan eksekutif.
Menurutnya, Anies seringkali diwakili Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria, dalam beberapa rapat besar.
Baca: Rapor Merah 4 Tahun Gubernur Anies Sudah Tepat
"Sudah berbulan-bulan dan berkali-kali kegiatan rapat Paripurna di DPRD tanpa kehadiran Gubernur. Anies masih menerima gaji dan bersumpah sewaktu diangkat, seharusnya kehadiran secara fisik lebih dibutuhkan untuk urusan DKI," ungkap Gilbert, Selasa (12/10).
Sebaliknya, ia merasa aneh ketika Anies bisa menghadiri agenda ataupun satu kegiatan yang sedianya dapat dilakukan secara daring, justru hadir secara fisik.
Ia mencontohkan kehadiran Anies dalam acara talk show PAN, di Bali beberapa waktu lalu.
Menurut Gilbert, hal lain yang sangat mengganggu adalah banyaknya polemik yang timbul akibat kebijakannya, namun tidak diberi penjelasan langsung. Tetapi Anies bisa berbicara di acara salah satu partai.
"Sementara untuk urusan pribadinya tatap muka langsung, padahal kebijakan itu untuk rakyat, dan menggunakan uang rakyat," kritik Gilbert.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai kritik atas sikapnya yang kerap absen menghadiri rapat paripurna bersama DPRD DKI. Fraksi PSI dan PDI Perjuangan menjadi fraksi paling vokal mengkritik absennya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi (KPPOD), Arman Suparman, berpandangan memang sudah sewajarnya Anies menghadiri rapat bersama dengan DPRD.
Baca: Tangkal Pinjol Ilegal, Perluas Akses Keuangan Rakyat Kecil
"Memang dalam konteks ini kami sayangkan juga karena komunikasi antara eksekutif dengan DPRD itu kan seharusnya itu antara pimpinan DPRD dengan pimpinan eksekutif dalam hal ini Gubernur," ucap Arman kepada merdeka.com, Rabu (13/10).
Bukan tanpa sebab, Arman menjelaskan komunikasi antara eksekutif dengan legislatif penting terjalin sebab keduanya memiliki peran dalam pembangunan kota, dalam konteks ini Jakarta. Dilansir dari merdekacom.