Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyinggung upaya Pemprov DKI mengatur mobilisasi pekerja yang dinilai belum maksimal.
Sehingga kasus Covid melonjak di Ibu Kota.
Baca: Tidak Disiplin New Normal, Putra Khawatir Second Wave Corona
“Melihat realitas di lapangan, saya rasa jumlahnya akan meningkat signifikan. Tidak ada upaya maksimal dari pemprov untuk mengatur perkantoran agar mereka mengatur jam operasional kantor, sehingga yang terjadi adalah penumpukan penumpang di moda-moda transportasi umum,” kata Ima ketika dihubungi, Rabu (10/6).
Ima mengatakan penumpukan akibat mobilisasi pekerja itu harus segera ditangani.
Dengan menegakkan aturan yang jelas dan menyesuaikan jam masuk dan pulang kerja. Jika tidak menurutnya, dikhawatirkan angka PDP akan semakin bertambah.
“Ini harus segera ditangani, jika tidak ledakan PDP bisa tidak terkendali. Pemprov harus mengatur mobilisasi pekerja, perkantoran harus diberikan aturan yang jelas untuk jam masuk dan pulang. Dan aturan harus ditegakkan agar warga disiplin, semua harus dilakukan untuk membantu mengurangi kerja dari tenaga medis, kasihan mereka,” ucapnya.
Sementara itu, Angka kasus baru COVID-19 di Jakarta memecahkan rekor tertinggi pada Selasa (9/6).
Berdasarkan data yang terpampang di situs corona.jakarta.go.id, pada Selasa (9/6/2020), DKI Jakarta mengalami penambahan 239 kasus baru. Dengan demikian maka total kasus COVID-19 secara akumulatif di Jakarta mencapai 8.279 kasus hingga saat ini.
Temuan 239 kasus baru itu mengalahkan catatan tertinggi sebelumnya, yakni pada 16 April silam yang berjumlah 223 kasus baru.
Baca: 'New Normal' Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Bersamaan
Sedangkan angka kesembuhan baru yang dimumkan berjumlah 164 orang, dengan angka kematian COVID-19 sebanyak 9 orang.
Selanjutnya, kasus terkonfirmasi COVID-19 tercatat berjumlah 8.276, terdiri dari 1.442 orang dirawat, 3.369 orang sembuh, 547 orang meninggal dunia, dan 2.918 menjalani isolasi mandiri.
Selain itu, terdapat 39.750 orang dalam pemantauan (ODP) dan 12.406 pasien dalam pengawasan (PDP).