Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) bersinergi dengan Bupati Sumba Timur Kristofel Praing, serta politisi senior PDI Perjuangan, sekaligus anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar untuk memerjuangkan pengembangan plasma nuftah Sapi Ongole (SO) di Pulau Sumba.
Sebelum Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementan), mereka bertiga berdiskusi di kantor Ansy tentang kualitas Sapi Ongole dan urgensi pemurniannya di Sumba.
Baca: Ansy Lema Atasi Kemiskinan NTT dengan Pertanian Lahan Kering
"Jenis Sapi Ongole (SO) diimpor dari India untuk dikembangkan di Pulau Jawa dan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus di NTT, Sapi Ongole di Sumba belum kawin-mawin dengan jenis lain, termasuk dengan jenis sapi lokal," ujar Ansy, baru-baru ini.
Ansy menjelaskan, jenis Sapi Ongole terkenal akan kualitas daging, cepat bereproduksi dan mampu berkembang di daerah yang gersang, sehingga cocok dikembangkan di Sumba.
"Maka dalam RDP, saya bersama Pak Mindo Sianipar mendorong Direktorat Jenderal (Ditjen) PKH Kementan untuk menyiapkan anggaran untuk mendukung program pemurnian-pelestarian Sapi Ongole di Sumba Timur," ujar Ansy
Baca: Ansy Lema Desak KKP Wujudkan Keadilan Substantif
Apalagi, sambung Politisi PDI Perjuangan itu, Kementan telah menerbitkan SK yang menetapkan Pulau Sumba sebagai sumber bibit, wilayah plasma nuftah Sapi Ongole.
"Syukur Puji Tuhan, dalam kesimpulan RDP, Komisi IV DPR RI dan Kementan sepakat untuk melakukan pengembangan plasma nuftah Sapi Ongole Sumba dengan melakukan program kawasan pengembangan terintegrasi ternak sapi di Sumba Timur," ungka Ansy, yang berasal dari NTT ini.