Tasikmalaya, Gesuri.id - Tokoh Masyarakat Jawa Barat (Jabar) Anton Charliyan turut menanggapi tuntutan sebagian orang untuk menetapkan Lockdown terkait pandemi virus Corona alias Covid-19 saat ini.
Anton, yang juga mantan Kapolda Jabar ini menegaskan keputusan Lockdown adalah keputusan frustasi yang sangat berbahaya.
Baca: Mengaitkan Lockdown Dengan Pemindahan IKN, Orbitkan Anies
Sebab keputusan itu jelas-jelas akan mematikan dan melumpuhkan mata pencaharian langsung masyarakat kecil, yang memang harus mencari makan untuk kehidupan sehari-hari keluarga di rumah.
"Ini masalah 'Kampung Tengah', atau masalah perut yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dimana hal tersebut tidak mungkin saat ini bisa diganti atau ditanggulangi oleh Negara," ungkap Anton, yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Anton melanjutkan, keputusan Lockdown ini jangan sampai seperti di Italia yang rakyatnya notabene lebih maju dan disiplin dari Negara kita. Di Italia, Lockdown akhirnya menyebabkan kerusuhan dan penjarahan massal.
"Karena berdampak langsung kepada masalah perut, rakyatnya lapar. Semoga apa yang terjadi di Italia dan juga India bisa menjadi renungan dan pembelajaran bagi kita semua," ujar Anton.
Baca: Permintaan Anies Otomatis Ditolak Pemerintah Pusat
Anton menegaskan, Covid-19 hanya menyangkut sebagian orang. Tapi masalah kampung tengah alias Perut menyangkut seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali .
"Hati-hati dengan masalah Kampung Tengah alias Perut yang bahayanya bisa lebih besar dan lebih ngeri dari Covid 19 itu sendiri," ujar Anton.