Tasikmalaya, Gesuri.id - Mantan Kadiv Humas Polri Irjen (Purn) Anton Charliyan mengungkapkan, kelompok Negara Islam Indonesia (NII) sampai saat ini terus berjuang untuk menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan kedok dan jubah agama.
Anton menegaskan, mereka mengklaim diri berjuang mendirikan Negara Islam Indonesia. Namun kenyataannya, sebagaimana yang terjadi di Negara-negara lain, mereka hanya kelompok-kelompok petualang yang haus akan jabatan dan kekuasaan.
"Dan mereka sesungguhnya tidak terlepas dari kepentingan Negara-negara adikuasa, yang ingin menguasai Sumber Daya Alam suatu Negara tertentu yang dianggap kaya, dengan memanfaatkan kelompok-kelompok manusia ambisius yang akan jadi 'Boneka' mereka," papar Anton.
Baca: Anton Khawatirkan Jika Radikalis Kuasai Indonesia
Anton, yang juga mantan Kapolda Jabar ini menyatakan, salah satu strategi mereka adalah dengan memanfaatkan fanatisme Agama, sebagai dogma yang paling 'murah' dan paling efektif. Dan selama ini, mereka terus memainkan hal itu di berbagai negara yang jadi target operasinya, seperti Libya, Turki, Suriah dan Afganistan.
"Mereka sesungguhnya merupakan kelompok-kelompok ambisius yang serakah, yang senantiasa menjual agama demi kepentingan diri dan kelompoknya. Mereka tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam sebagai Agama yang Rahmatan lil Alamin," tegas Anton.
Maka dari itu, sambung Anton, jika kita masih mencintai NKRI dan masih menginginkan NKRI tetap berdiri sebagai bangsa dan negara yang utuh dan berdaulat, hendaknya seluruh komponen bangsa bersama-sama melawan Radikalis semacam NII.
Dan saat ini, salah satu bentuk perjuangan bersama itu ada di Kota Garut, yang diwadahi oleh Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (Almagari).
"Untuk itu mari kita jadikan perjuangan Garut sebagai perjuangan nasional kita bersama. Jangan biarkan Garut berjuang sendirian. Sementara mereka lawan kita, bersatu ramai menghantam Garut. Ingat, satu langkah kecil di Garut akan jadi langkah besar di Indonesia, mungkin memang harus dimulai dari Garut untuk meluruskan Garut dari Darurat NII kembali menjadi Garuda Utama di Indonesia," tegas Anton.
Baca: MY Esti Dukung Kebijakan Mendikbud Basmi Intoleransi
Anton mengimbau pada semua pihak, untuk memerangi gerakan radikalis walau sekecil apapun. Para radikalis seperti NII jangan diberi kesempatan sedikitpun.
"Dan jangan biarkan mereka terus tumbuh dan berkembang menjadi virus-virus yang menggerogoti bangsa dan Negara dari dalam, yang memang pada kenyataannya mereka sangat Anti Pancasila dan UUD 45, sehingga menganggap para pejabat negara pun sebagai Thogut atau penyembah Setan," ujar Anton.
"Mereka sudah layak dikategorikan sebagai pengkhianat bangsa. Jangan beri ampun! Sikat habis mereka para pengkhianat bangsa! Sudah saatnya kita pakai jurus NOBAT, Nongol langsung Babat," pungkas Budayawan Sunda itu.