Ikuti Kami

Aria Bima Ingatkan Efisiensi Anggaran Miliki Risiko bagi Ekonomi Nasional

Menurut Aria, ketergantungan Indonesia pada sektor keuangan, pangan dan energi tingkat global sangat tinggi.

Aria Bima Ingatkan Efisiensi Anggaran Miliki Risiko bagi Ekonomi Nasional
Anggota DPR RI, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Aria Bima mengatakan pemangkasan anggaran merupakan bentuk respon terhadap krisis ekonomi dunia yang berdampak pada perekonomian nasional.

Menurut Aria, ketergantungan Indonesia pada sektor keuangan, pangan dan energi tingkat global sangat tinggi.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

"Kita tentu berharap situasi ekonomi dunia membaik, tapi sebaliknya kalau situasinya buruk juga akan berpengaruh ke Indonesia. Maka dari situasi itu, efisiensi anggaran menjadi sesuatu yang niscaya karena harus ada pengetatan anggaran. Tentu harus dicermati agar efisiensi anggaran tidak mengganggu ekonomi atau investasi dalam negeri," ujar Aria Bima saat ditemui di Solo, akhir pekan kemarin.

Lebih lanjut Aria menjelaskan nilai tukar Rupiah pada mata usang asing yang cenderung fluktuatif dan sering melemah membuat investasi di Indonesia turun. Hal ini, kata Aria, berdampak pada stabilitas ekonomi nasional.

Aria menegaskan langkah penghematan dan pemangkasan anggaran menjadi solusi terbaik. Efisiensi dan prioritas anggaran bentuk penyelamatan kondisi ekonomi nasional.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan PDI Perjuangan Tetap Kokoh

Pemangkasan anggaran tingkat APBN dan APBD antara lain menyasar pada pos belanja alat tulis kantor (ATK), perjalanan dinas, seremonial, seminar, sewa gedung, pemakaian listrik hingga pemeliharaan.

Efisiensi anggaran negara itu targetnya mencapai Rp306 triliun. Semua kementerian lembaga dan pemerintah daerah menjadi sasaran efisiensi anggaran.

Quote