Jakarta, Gesuri.id - Politisi Aria Bima mengingatkan keberadaan Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN yang berisi para relawan Prabowo saat Pilpres 2024 itu tidak menghambat tata kelola pemerintahan di masa transisi.
"Pak Prabowo sebaiknya konsentrasi dulu di pemerintahan yang baru, bagaimana fungsi pemerintahanya berjalan dengan baik. Bagaimana para menteri bisa menjabarkan visi misinya dalam bentuk kebijakan," kata Aria.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Aria menyarankan agar Prabowo fokus memantau kinerja para menteri selama 100 hari pertama pemerintahannya. Menurutnya Prabowo harus memberikan perhatian lebih terhadap kinerja para menteri dan wakil menteri yang jumlahnya mencapai 108 orang.
"Yang diperhatikan tidak saja soal teknokratiknya, tapi amati satu per satu menteri-menteri, bagaimana integritasnya," katanya.
Anggota Komisi II DPR ini mengatakan integritas para pembantu presiden sangat menentukan keberlangsungan eksekusi kebijakan. Selain itu, kepercayaan publik kepada pemerintahan Prabowo, lanjut Aria, juga ditentukan dari integritas para menteri dalam menjalankan kewenangannya.
"Soal integritas para menteri, ini yang harus diperhatikan, jangan tambah dulu dengan pekerjaan yang lain," ujar Aria.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Aria tidak mempermasalahkan hadirnya GSN sebagai perkumpulan yang menghimpun para relawan Prabowo. Namun demikian, dia menegaskan kehadiran GSN diharapkan tidak menambah porsi koalisi gemuk yang dibentuk Prabowo.
"Tapi kalau sekadar kumpul-kumpul dan tidak mengganggu konsentrasi yang monggo-monggo saja. Saya kira dengan Gerindra dan partai pengusung sudah cukuplah," ujarnya.
GSN yang diketuai Rosan Roeslani akan menggantikan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Adapun jaringan organisasi ini awalnya diusulkan langsung oleh Prabowo sebagai wujud transformasi dari TKN Prabowo-Gibran.