Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kulon Progo Aris Syarifuddin menyampaikan program padat karya memang dibutuhkan masyarakat. Terutama untuk lingkungan sosial di kalurahan. Lantaran, padat karya mampu menyerap tenaga kerja dan membangun infrastruktur.
Program padat karya memiliki dampak positif bagi masyarakat di kalurahan. Akan tetapi, jumlah pelaksanaan program masih sangat terbatas.
Hal ini membuat DPRD Kulon Progo mendorong agar organisasi perangkat daerah (OPD) memperbanyak program itu.
"Kami meminta agar padat karya diperbanyak, karena memberikan multiplier effect," kata Aris, Minggu (2/3/2025).
Aris menyatakan, kajian DPRD mengenai padat karya diakui memberikan dampak positif. Dari sisi pembangunan, padat karya mampu menciptakan pemerataan pembangunan di kalurahan. Terutama pembangunan infrastruktur berupa jalan desa.
Kebanyakan padat karya berfokus membangun sarana prasarana (sarpras) yang mendukung konektivitas masyarakat, yang selama ini belum bisa dilaksanakan pemkab. Adanya padat karya mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
"Padat karya juga menyerap pekerja, dan itu memberikan efek positif domino," ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui, banyak masyarakat kalurahan yang terserap sebagai pekerja dari program padat karya. Tak jarang, satu paket pekerjaan mampu menyerap 30 orang. Sekaligus, memberikan pendapatan tetap ke pekerja selama beberapa bulan.
Tentunya hal ini perlu didukung oleh pihaknya. Pasalnya, kemiskinan di Bumi Binangun tergolong tinggi. Keberadaan padat karya mampu memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat kecil.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kulon Progo, Bambang Sutrisno menyampaikan adanya penurunan program padat karya di tahun 2025. Di tahun 2024 terdapat 49 padat karya, dan mengalami penurunan di tahun 2025.
"Tahun ini ada 29 program padat karya," pungkasnya.
Sumber: radarjogja.jawapos.com