Surabaya, Gesuri..id - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji melakukan sidak ke rumah warga yang halamannya ditembok akibat perseteruan antar tetangga di Jl Nginden, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Selasa (3/1).
Adapun kronologinya, perseteruan ini bermula dari pemilik tanah yang telah menjual tanahnya hingga menjadi beberapa bagian. Satu rumah menghadap ke barat, satu rumah lagi menghadap ke Timur, dan satu rumah tepat ditengah menghadap ke utara.
Baca: Armuji Ungkap Keberhasilan Pemkot Surabaya Tangani Banjir
Hingga berjalannya waktu, statusnya kepemilikan tanah tersebut memasuki generasi ke-Empat. Disinilah permasalahya pun dimulai, salah satu warga yang rumahnya berada ditengah-tengah menutup akses yang tepat di kiri dan kanan halamannya.
“Memang ini jalan akses tidak ada di perjanjian jual beli, karena orang dahulu dasarnya adalah saling percaya. Sehingga saat sekarang tanah sejengkal di surabaya harganya mahal maka dari situ muncul permasalahan”, kata Armuji.
Dirinya mengungkapkan bahwa memang status tanah yang dimiliki Dasmiran digunakan sebagai jalan oleh ibu Sifa. Oleh karena itu kehadiran Orang nomor dua di Kota surabaya itu juga memediasi agar kedua belah pihak mendapatkan titik temu.
“Sudah kita semua gak usah kaku - kakuan, pemilik tanah awal pak rahman nanti memberikan akses jalan satu meter dan pak dasmiran setengah meter. Yang penting sepeda motor bisa lewat”, kata Cak Ji.
Armuji juga menekankan bahwa tenggang rasa dan tepo slira harus dihidupkan kembali di tengah kehidupan kampung perkotaan.
Baca: Rudianto Tjen Ajak Warga Gotong Royong Jaga Lingkungan
Selain berdasar aturan berlaku juga kepedulian antar sesama juga dijaga agar tercipta kondisi masyarakat yang harmonis.
“Apabila berbicara peraturan ya saya cek nanti Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) - nya, kalau gak ada harus dibongkar. Tapi kita kan tidak seperti itu ayo kita saling mengerti dalam hidup bertetangga” tandas Armuji.
Pada Mediasi itu juga di hadiri pihak Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Tokoh Masyarakat dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.