Surabaya, Gesuru.id - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengimbau warga Surabaya meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar menyusul adanya cuaca ekstrem yang terjadi hingga sepekan ke depan.
"Kami perintahkan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) melakukan perantingan dan merapikan pohon-pohon yang rapuh," kata Cak Ji panggilan akrab Armuji di Surabaya, Selasa (25/10).
Baca: Armuji Minta Tertibkan Pungli di Wisata Religi Sunan Ampel
Menurut Cak Ji, imbauan tersebut menindaklanjuti adanya Suat Nomor.02.04/1062/KSUB/X/2022 dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun kelas I Juanda tentang kewaspadaan potensi cuaca ekstrem wilayah Jawa Timur pada 24-30 Oktober 2022.
Berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah Jawa Timur saat ini memasuki masa pancaroba dan dinamika atmosfer berpotensi mengakibatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah sepekan ke depan.
Beberapa hal yang perlu diwaspadai karena peningkatan cuaca ekstrem adalah bencana hidrometeorologi meliputi genangan, banjir, banjir bandang, puting beliung, hujan es hingga tanah longsor.
Sejumlah wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan yaitu di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
"Normalisasi saluran terus dikebut, tidak hanya saat musim hujan melainkan juga sebelumnya juga dilakukan secara menyeluruh di sejumlah wilayah," kata Cak Ji.
Baca: Cak Ji Paparkan Upaya Kota Surabaya Menuju Nol Karbon
Untuk itu, Cak Ji meminta masyarakat melaporkan apabila ada baliho semi permanen hingga tiang-tiang listrik yang membahayakan warga saat terjadi hujan angin.
"Saya yakin titik genangan akan berkurang, kalau ada kejadian di lapangan segera melapor lurah camat atau Command Center 112," kata dia.
Cak Ji juga mengimbau agar masyarakat yang mengendarai motor tidak berteduh di bawah pohon, baliho maupun tiang listrik.