Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengecam keras serentetan peristiwa yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ia menjelaskan, direncanakan Komisi III DPR RI akan melakukan kunjungan lokasi (site visit) PT GNI secara langsung guna memperoleh informasi komprehensif dari berbagai pihak. Adapun site visit itu akan berlangsung pada Kamis (19/1/2023) mendatang.
Baca: Puan Harap Rakyat Indonesia Tak Lagi Berobat ke Luar Negeri
“Kita mengutuk keras aksi kekerasan dengan mengatasnamakan kepentingan apapun dengan alasan apapun. Kita menaruh perhatian yang serius. Kita akan datang ke PT GNI. Nanti, (Komisi III) akan berkumpul di Polda untuk memastikan ada apa di sana (PT GNI),” terang Arteria saat ditemui oleh Parlementaria di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1).
Terlepas dari hal tersebut, dirinya menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak potensi. Sehingga, wajar jika berbagai negara tertarik untuk melakukan investasi. Dengan peristiwa yang terjadi di PT GNI, pemerintah Indonesia menindak tegas agar kejadian-kejadian miris tersebut tidak terulang pada masa mendatang.
“Kita ramah untuk investasi. Tetapi kita orang Indonesia yang juga tidak dengan mudah untuk diinjak-injak. Nah, kita juga akan mencari solusinya. Mudah-mudahan akan mendapat formula yang tepat,” tandas politisi Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI itu.
Baca: Hasto Bangun Imajinasi Masa Depan Indonesia Berteknologi
Perlu diketahui, pada Kamis (22/12/2022) lalu, PT GNI Morowali Utara dikabarkan terbakar yang mengakibatkan dua orang karyawan meninggal setelah terjebak di pabrik smelter 2 PT GNI. Belum mencapai sebulan, pada Sabtu (14/01/2023) lalu, terjadi bentrok antar pekerja yang mengakibatkan 2 (dua) tenaga kerja tewas. Satu di antaranya adalah tenaga kerja asing, yang lainnya adalah tenaga kerja asal Pare-Pare.
Padahal, PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hilirisasi mineral dan batu bara (minerba). Di mana, pabrik smelter PT GNI dibuka dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Desember 2021 lalu.