Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menegaskan rangkaian teror yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir tak membuat takut masyarakat.
Bahkan aksi teror tersebut patah begitu semangat persatuan dan kesatuan terus dikumandangkan oleh kalangan masyarakat.
Baca: Guru Ngaji Moderat Banyak, Kenapa Cari Yang Ekstrim?
“Teror ini saya pastikan tidak membuat gemetar, tidak membuat takut bahkan menjadikan anak bangsa menjadi solid, semakin bersatu padu, semakin percaya negara hadir dan alat kelengkapannya hebat,” kata Arteria di Jakarta, Sabtu (3/4).
Secara khusus Arteria mengutuk keras dua aksi teror tersebut yang disebutnya sebagai aksi biadab dan melawan nilai kemanusiaan dan moral. Terlebih kedua peristiwa itu dilancarkan kelompok teroris di masa pandemi dan menjelang umat Nasrani memperingati Hari Paskah.
Dua aksi teror ini secara nyata mencoba untuk memecah belah bangsa, menyerang eksistensi negara, dan eksistensi aparat penegak hukum.
“Saya sudah cek, teman-teman keluarga kita yang Nasrani yakin betul kalau ini adalah musibah, bahwa mereka tidak terjebak dan terprovokasi bahwa negara tidak hadir untuk melindungi segenap bangsa. mereka masih percaya bagaimana negara memastikan kemerdekaan beribadah dan menjaminnya sesuai dengan agama dan kepercayaannya,” katanya.
Arteria menyatakan pihaknya sudah meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengusut, dan membekuk para pelaku, serta pihak yang menjadi otak serangan teroris di depan gereja Katedral dan Mabes Polri.
“Sata sudah sampaikan Polri, BIN, BNPT dan seluruh alat kelengkapan di bawah Komisi III jangan takut. Jangan ragu. Lakukan tindakan tegas terukur. Kalaupun harus membuat mati biarkan lah. karena ada kepentingan yang lebih besar yang harus dihadapi,” tegasnya.
Baca: Ganjar Minta FKUB Gencar Visualisasikan Kerukunan
Arteria mengimbau seluruh elemen bangsa untuk tidak mudah terprovokasi. Ditegaskan, aksi-aksi teror yang terjadi tidak ada kaitannya dengan isu agama maupun SARA.
“Ini hanya aksi teror yang berlindung di balik agama, yang mencoba mengatasnamakan agama. Tolong semuanya menjaga persatuan terhadao silaturahmi,” imbuh Arteria.