Bogor, Gesuri.id – Perhelatan akbar Asian Games 2018 dianggap sepi promosi. Padahal, ini ajang raksasa, sebagai pagelaran multi nasional Asia. Karenanya Presiden Jokowi meminta perbaikan memanfaatkan waktu tersisa.
Indonesia sendiri terakhir menjadi tuan rumah Asian Games kali kedua setelah 56 tahun lampau. Di mana, Jakarta menjadi tuan rumah pelaksanaan turnamen olah raga empat tahunan ini pada tahun 1962. Karenanya, presiden ingin memanfaatkan ini sebagai ajang pembuktian Indonesia sebagai negara kuat, sekaligus bisa mengundang para investor.
Baca: Jokowi Minta Persiapan Asian Games 2018 Terinci
Presiden Joko Widodo rapat terbatas terkait Asian Games 2018, di Istana Bogor, kemarin mengkritik langkah panitia yang kurang mempromosikan acara ini. Padahal, ajang olahraga terbesar di Asia tersebut tinggal empat bulan lagi, yakni pada Agustus digelar di Jakarta dan Palembang.
"Saya melihat terutama di sisi promosi untuk Asian Games ini baik di media lokal dan media internasional saya lihat berlum ada pergerakan yang signifikan," tunjuknya.
Baca: Ancam Asian Games, Karhutla Harus Diantisipasi
"Dengan kondisi-kondisi seperti ini, setiap dua pekan untuk media nasional dan internasional, juga harus rutin diadakan untuk marketing Asian Games," dia menambahkan.
Baca: Marcus/Kevin Kebanggaan Indonesia
Karena itu, sebagai Kepala Negara dia ingin memastikan, dalam waktu yang masih tersisa ini, persiapan sudah betul-betul matang. Sekaligus dirinya ingin mendapat laporan detail mengenai persiapan baik infrastruktur, venue dan non-venue.
"Dan juga persiapan atlet-atlet kita yang berlaga di Asian Games 2018," sergahnya.