Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Sosial (Kemensos) melibatkan Pejuang Muda, yakni para mahasiswa dalam Program Kampus Merdeka guna mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan ide awal Pejuang Muda adalah kebutuhan pada mahasiswa untuk menyelesaikan keluhan mengenai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Maksudnya mau minta izin pak Mendikburistek untuk mengajak perguruan tinggi ikut, tetapi ada Program Kampus Merdeka. Kita coba mengembangkan itu, karena program yang digagas Kemendikbudristek sangat bagus," ujar dia.
Baca: Risma Minta Bank Himbara & Pemda di Kalsel Jemput Bola
Program Kampus Merdeka sendiri melibatkan mahasiswa dengan memberi perkuliahan 20 SKS untuk satu semester, agar mereka dapat mendapatkan pengalaman di lapangan.
Risma mengatakan program Pejuang Muda ini dilakukan dengan waktu yang menurutnya cukup terbatas, dan harus dipercepat.
"Konsep Pejuang Muda Kampus Merdeka, melahirkan mahasiswa yang detil bisa memahami kemiskinan yang terjadi dan menyelesaikannya dengan mencari akar masalah," ujar Risma.
Mahasiswa nantinya akan diberi denah untuk menyiapkan program-program dengan tokoh adat masyarakat hingga diajarkan untuk menggunakan digital campaign untuk mencari dukungan sosial, baik dukungan dana dan sebagainya melalui izin Kemensos dan Kemendikbudristek.
"Kita bantu akseskan dengan influencer yang juga ingin membantu program ini, sehingga mahasiswa bisa mentransparansikan programnya dan konsepnya, sekaligus mengkampanyekan," ujar Risma.
Baca: Dewanti Salurkan 3.000 Bansos Bagi Relawan Sosial & Warga
Dia mengatakan lokasi pejuang muda akan ditempatkan di daerah setelah bencana, di kantong-kantong kemiskinan, komunitas adat terpencil, dan seluruh wilayah Indonesia,
Mahasiswa diharapkan menjadi penjaga quality insurance, dan dan melakukan langkah luar biasa untuk mengentaskan seseorang dari kemiskinan, menginisiasi pembangunan fasilitas umum untuk sekolah dan pemberdayaan ekonomi di 514 kabupaten kota dengan 10 orang Per wilayah.
Risma kemudian berterima kasih pada Menteri Pendidikan Kebudayaan dan teknologi Nadiem Makarim, serta pimpinan komisi VIII DPR RI yang telah memberikan fasilitas kepada Kementerian Sosial untuk menggandeng para penerus bangsa agar memikirkan Bagaimana kemiskinan ini bisa lepas dari bumi Nusantara.